DaerahJawa Barat

Tangkal Serangan Siber, UBP Karawang Bentuk Computer Security Incident Response Team

Serangan Siber UBP Karawang

KARAWANG, JabarNet.com –  Maraknya serangan siber pada sektor pendidikan, UBP Karawang bentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) UBP Karawang, Adi Rizky Pratama, CSIRT merupakan Tim Tanggal Siber yang dibentuk UBP Karawang yang bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“CSIRT UBP Karawang memiliki visi terwujudnya pengelolaan keamanan informasi di lingkungan ubp Karawang. Sesuai dengan prinsip keamanan informasi, yaitu menjamin ketersediaan, keutuhan, dan kerahasiaan aset informasi,” jelasnya.

Adapun layanan yang tersedia, malware, phising, hacking, DDOS (Distribited Denial Of Service), pembajakan, akses ilegal, dan spam.

“Untuk pelaporan insident, pelaporan bisa dilakukan melalui csirt.ubpKarawang.ac.id,” ungkapnya.

Ditambahkan Rektor UBP Karawang, Prof. Dr. Dedi Mulyadi, SE., MM. mengatakan, UBP Karawang, di usianya yang menginjak 8 tahun, dengan jumlah mahasiswa 12 ribu, memiliki data penting, yang mesti dilindungi.

Baca juga : Tingkatkan Kualitas Dosen, UBP Sediakan Beasiswa S3 dan Fasilitasi Karier Jabatan Akademik

Namun, hingga pada tanggal 30 Januari kemarin, UBP Karawang mendapat 469 ancaman siber yang telah berhasil terdetek.

“Ini menjadi suatu yang sangat berbahaya. Oleh karena itu, kami merasa perlu bekerjasama dengan BSSN dan ACAD-CSIRT dalam upaya melindungi aset data digital,” ucapnya.

Sementara itu, Chairman ACAD-CSIRT, Prof. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A., juga mengatakan, dulu, serangan siber hanya terhadap perusahaan besar. Namun belakangan ini, sudah mulai menyasar kampus dan sistem informasi akademik. Tak terkecuali, sistem data base yang dimiliki oleh kementerian.

Artinya, bahwa sistem informasi akademik yang dimiliki oleh seluruh kampus Indonesia. Termasuk, sekolah SD, SMP, SMA, sudah di pandang menjadi sebuah aset yang penting. Saking pentingnya, banyak orang jahat yang mengganggu dan merusaknya.

“Dalam konteks, ini maka harus ada tim yang bsa membantu rektor, membantu yayasan, dan membantu stakeholder untuk mengatasi hal tersebut,” jelasnya

“Disini lah maka pentingnya mempunyai west counting yang efektif, kuat, dan baik. Ini akan menjadi bagian dari tentara yang sewaktu-waktu bisa dipakai oleh BSSN ketika dibutuhkan, karena dalam konteks mengamankan siber nasional kita harus saling bekerjasama,” timpalnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi langkah open mind yang diambil oleh UBP Karawang, untuk memiliki CSIRT di kampus.

“Saya sebagai Chairman ACAD-CSIRT Indonesia, merasa senang dn bangga dn menyambut baik kehadiran satu lagi CSIRT akademik di UBP ini. Dengan begitu, satu titik kekuatan siber nasional berdiri kembali,” tegasnya.( Muhtar )

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *