DaerahJawa Barat

Mengenal 4 Jenis Seni Tari Khas Kabupaten Karawang yang Terpopuler, Apa Saja ?

Seni Tari Kabupaten Karawang
Festival Goyang Karawang tingkat nasional di kawasan wisata Situs Candi Jiwa di Kecamatan Batujaya mulai dari 21 hingga 23 September 2018. (Dok. Pemkab Karawang/ist)

KARAWANG, JabarNet.com – Kabupaten Karawang adalah sebuah wilayah yang terletak di Provinsi Jawa Barat memiliki, sejumlah seni tari jaipong khas yang terpopuler.

Tarian jaipong ini, sudah diusulkan ke Unesco sebagai warisan budaya dunia tak benda yang berasal dari Indonesia.

Sejak lama, Karawang memang telah dikenal sebagai salah satu daerah yang berperan penting dalam proses kelahiran jaipong.

Menurut pandangan masyarakat di luar wilayah Karawang banyak ditujukan pada seni Jaipong yang identik dengan istilah 3G (goyang, gitek, geol).

Gerakan-gerakan tersebut di iringi oleh alunan irama yang dihasilkan oleh alat musik ketuk tilu (bonang), rebab, kendang, dan gong.

Menurut Kepala Sub Koordinator Kesenian, Waya Karmila, ada 4 jenis jaipong khas Kabupaten Karawang. Diantaranya, Goyang Karawang, Topeng Banjet, Pencug, dan Ajeng.

Berikut penjelasan mengenai deretan seni tari jaipong khas Kabupaten Karawang;

1. Goyang Karawang

Bagi masyarakat Karawang, julukan “goyang Karawang” sebenarnya telah lama dikenal sebelum kemunculan seni Jaipong sebagai sebuah hasil karya seniman Karawang.

Pada saat ditampilkan seni tari goyang Karawang memperagakan beberapa gerakan bagian tubuh yang sangat atraktif dan dinamis.

Menurut Waya, gerakan tersebut menggambarkan karakter masyarakat Karawang yang terbuka, periang, dan apa adanya.

“Gerakan yang memiliki makna dari kehidupan sehari-hari masyarakat itu dipandang oleh sebagian pandangan masyarakat lebih menampilkan sisi erotisme yang mana kultur Indonesia secara umum masih memandang negatif sisi erotisme dalam sebuah seni pertunjukan,” jelasnya.

2. Topeng Banjet

Topeng Banjet merupakan sebuah kesenian tradisional khas Kabupaten Karawang yang mempertunjukkan aksi bodoran (komedi berbahasa sunda) melalui gerakan tari yang dinamis dan kompleks.

Kesenian yang mirip pertunjukan teater ini selalu dinantikan oleh segenap masyarakat Karawang pada saat perayaan budaya tertentu.

Topeng banjet, dimainkan melalui beberapa babak. Babak pertama, selalu menampilkan atraksi musik. Musik akan mengatur pola ibing dari ronggeng yang menari, dan disesuaikan dengan lakon lawakan dalam alur cerita.

Babak berikutnya adalah berpusat pada cerita. Biasanya babak cerita yang dibawakan selalu dekat dengan kisah romansa, sejarah, heroisme serta legenda yang dipercaya selama turun temurun.

3. Ibing Pencug

Menurut Waya, Ibing Pencug atau Pencugan adalah seni tari dengan dasar gerakan seni bela diri yang di selaraskan dengan irama musik tradisi khas Kabupaten Karawang saat tampil di arena pertunjukan.

Kesenian ini biasanya menghibur untuk acara pesta pernikahan, khitanan, ulang tahun, deklarasi, hajat bumi, dll.

4. Ajeng

Ajeng merupakan kesenian karawitan yang populer di tahun 1930an. Namun, saat ini, keberadaan dalam pentas pertunjukan hampir sulit untuk ditemukan.

Ajeng berasal dari kata wilujeng atau pangajeng- ngajeng yang berarti menyambut tamu. Biasanya kesenian ini ditampilkan pada saat penerimaan tamu agung yang dikolaborasi dengan tari soja (penghormatan) kepada tamu yang datang ke Karawang pada saat itu.

Bahkan ajeng juga dijadikan sebagai media untuk menghantarkan atau mengarak pengantin keliling kampung. Biasanya kesenian ini dipentaskan dua kali, siang dan malam hari.

Keempat jenis tari jaipong khas Kabupaten Karawang tersebut, masih terus dilestarikan oleh seluruh sanggar seni yang ada di kabupaten Karawang.

“Hampir 1.100 lebih sanggar dan group seni tetap eksis merawat dan menjaga warisan budaya di Karawang,” tandas Waya.(Muhtar)

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *