DaerahJawa Barat

230 Hewan Ternak di Karawang Terjangkit Virus Penyakit Mulut dan Kuku

Petugas Dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang Saat Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Hewan

KARAWANG, JabarNet.com– Merebaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Karawang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang melakukan pemeriksaan hewan kesejumlah peternak.

Kepala Bidang Peternakan pada Dinas PKP Karawang Handoko mengatakan, sejauh ini kasus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) hewan ternak di Karawang sudah terjadi di 18 Kecamatan dengan jumlah sekitar 230 ekor sapi.

” Kasus virus PMK pada hewan di Karawang yang terjadi per hari ini Rabu (8/6) sudah 18 Kecamatan kalau jumlah kasusnya sekitar 230 ekor sapi, rata-rata sapi ini yang didatangkan dari luar yang baru datang, memang kondisi baru datang sehat, tapi jarak 2-3 hari sakit kemungkinan disinyalir ditubuhnya membawa virus,” Ungkap Handoko kepada awak media, Rabu (8/6).

Menurut Handoko, penanganan yang dilakukan pihaknya kepada hewan yang terjangkit virus PMK tersebut dengan memberikan multivitamin dan antibiotik.

” Pemberian obat tidak cukup satu kali harus diulang 2 sampai 3 kali,” Katanya.

Handoko menyampaikan, dengan kondisi merebaknya virus PMK pihaknya mengingatkan kepada seluruh peternak ketika mendatangkan hewan baru datang dari luar agar dipisahkan terlebih dahulu dari hewan yang sudah ada.

” Kalau kami hanya menyarankan ketika mendatangkan hewan ternak dari luar jangan dulu langsung dicampur dengan hewan yang sudah ada, minimal di isolasi terlebih dahulu selama 2 minggu dilihat perkembangannya apakah hewan itu bergejala kearah PMK atau tidak, yah kalau sehat baru dicampur,” Tuturnya.

Adapun gejala-gejala hewan yang terjangkit virus PMK, dijelaskan Handoko diantaranya hewan tersebut demam, Salifasi ditandai air liur yang berlebihan.

” Kemudian ada luka-luka dibagian moncong mulut, gusi, dibibir, dan kalau hewan yang sudah parah itu luka-luka dikaki dan dibawah kaki,” Terangnya.

Untuk penularan virus PMK pada hewan menurut Handoko bisa melalui udara dan kontak langsung antar hewan.

” atau bisa melalui manusia yang memang ngurus kandang, misalkan setelah memegang hewan yang sakit terus memegang hewan yang sehat, itu juga bisa membawa,” Ujarnya.

” Kemudian bisa melalui baju dan sepatu, makanya kandang-kandang yang sistem penerapannya bagus, kalau mengurus berpindah kandang harus ganti baju dan sepatu seperti itu” Imbuhnya.

Handoko mengatakan, PMK merupakan sejenis virus yang menular menyerang pada hewan, tetapi tidak menular kepada manusia.

” Kalau PMK ini tidak menular pada manusia karena bukan penyakit Zoonosis, Zoonosis itukan atau penyakit zoonotik adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya, kerugiannya hanya secara materi atau bencana ekonomi terjadi hewan kurang sehat, yah pada kondisi parah hewan itu bisa ambruk,” Jelasnya.

” Jadi masyarakat tidak usah panik dengan virus PMK ini, karena dagingnya masih bisa dikonsumsi, tetapi masyarakat harus bisa memilih hewan yang sehat,” Tambahnya.

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat Karawang apabila menemukan ternak Sapi, Kerbau, Kambing, Domba dan Babi yang memiliki lepuh pada mulut atau mocong, lidah dan kaki serta air liur yang berlebih, bisa segera melaporkan ke Satgas PMK.

” Atau bisa menghubungi contact person ke 0877 7973 4101 (Iip Kholifah) atau kepetugas penyuluh pertanian lapangan disetiap desanya, masyarakat untuk tetap tenang jangan panik, dan jangan jual hewan ternak yang sakit, karena PMK pada hewan dapat disembuhkan,” Tutupnya (Wan/Yo)

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *