Lipsus Bagian 5
Baca Sebelumnya : Gabryel : “Bupatinya Ratu PHP, Pejabatnya Pemain Lenong”, Karawang Belum Punya Destinasi Wisata Unggulan
Karawang, Gabyel menyebut disini PHRI Karawang bukan katanya, bukan juga Hoax, pasalnya hari ini PHRI sebagai para pelaku yang betul – betul ada didunia kepariwisataan di kabupaten Karawang.
“Konsep yang saya berikan saat ini sebenarnya bukan konsep baru, konsep lama dari tahun 2015 lalu yang sering saya sampaikan disetiap hearing bersama pemerintah daerah maupun DPRD Kabupaten Karawang, bahwa karawang itu miskin akan destinasi wisata dan bahwa karawang ini tidak mempunyai jati diri khususnya dari sektor pariwisata”, Kata Gabryel.
“Untuk itu saya pernah mendorong, agar pemerintah konsen mambangun satu saja dulu tempat Destimasi wisata unggulan yang bisa menjadikan jatidiri karawang”,
“Saya juga pernah mengajukan beberapa lokasi, yang paling kami harapkan dibangun lokasi saat ini di daerah karawang selatan, dan skala prioritas yang kami ajukan adalah pengelolaan goa – goa yang ada di karawang khususnya di daerah pangkalan loji, dan di pangkalan itu sudah sering kami lakukan survai, dan di sana sebetulnya karawang itu mempunyai tempat yang akan bisa mendunia yang saat ini belum di miliki oleh kabupaten kota manapun di indonesia ini bahwa tidak di miliki oleh oleh seluruh dunia, ini jelas potensi yang sangat langka”,
“Jadi destinasi wisata yang kami anggap akan bisa menjadi tempat destinasi mendunia itu adalah kami simbolkan dengan One Top, pariwisata yang ada di daerah Pangkalan, dimana disitu ada tanah perhutani luasnya sekitar 269 Hektar dan MoU untuk penggunaan lahan itu sudah di tanda tangani oleh Bupati Karawang bersama pihak perhutani, yang kebetulan saat itu menjabat sebagai Plt Bupati Karawang, sebelum masa kepeminpinan pemerintah sekarang, jadi sebetulnya izin penggunaan lahan itu sudah jelas ada dan sudah menjadi bonus sebenarnya untuk kepemerintahan yang sekarang” tambah Gabryel.
” Disini jelas tinggal kemauan dari pihak pemerintah daerah, kenapa saya memilih di wilayah pangkalan, jadi, secara kajian yang kami lakukan, dari pintu tol akses karawang barat untuk akses jalan menuju lokasi hanya berjarak sekitar 17 Kilometer, kemudian jarak tempuhnya sekitar 15 menit dari akses pintu tol karawang barat, untuk membangun deatinasiwisata dalam hal ini kami sangat serius dan kenapa saya prioritaskan disitu, untuk infrastruktur yang sudaj ada tidak perlu diperbaiki oleh dana APBD yang besar”,
“Sedangkan kalau kita hitung pake jalur pangkalan loji jalur yang biasa, ya disitu kita akan membutuhkan pembiayaan yang sangat besar, jadi menurut saya ini sudah menjadi kajian One Top Pariwisata kami dari PHRI”,
“Sedangkan nanti ditempat tersebut sudah kami sediakan konsef seperti tempat budaya Garuda Wisnu Kencana Gwk Bali, Kebun Raya Bobor, Bumi perkemahan Cibubur, Ciate, Taman Wisata Mekarsari dan semua tempat itu kita jadikan di Karawang”,
“Disinilah salah satu cara untuk menyelamatkan alam karawang dari ancaman para monster – monster tamak yang ada di kawasan sana di ganti dengan tempat Destinasi wisata unggulan dunia”,
“Jelas disini akan banyak menyelesaikan masalah dari isu – isu terkait pertambangan bisa diselesaikan dengan dibuatnya tempat destinasi wisata unggulan”,
“Cuman yang jadi pertanyaan saat ini kenapa Bupati Karawang sebagai pemangku kebijakan sendiri tidak mau ? Ada apa dengan Bupati Karawang dan pengusaha pertambangan itu ? Itu yang menjadi pertanyaan saya saat ini,” pungkasnya (Joe).
Tidak Ada Respons dari Pemerintahan Cellica, Gabryel : Ada apa Bupati Dengan Para Pengusaha Tambang?
“Cuman yang jadi pertanyaan saat ini kenapa Bupati Karawang sebagai pemangku kebijakan sendiri tidak mau ? Ada apa dengan Bupati Karawang dan pengusaha pertambangan itu ? Itu yang menjadi pertanyaan saya saat ini,”
Shares: