DaerahJawa Barat

Tingginya Angka Covid-19 Di Karawang Dari Kluster Industri Menjadi Sorotan GTPP dan Aparat Gabungan

Karawang, JabarNet.com – Penambahan pasien terkonfirmasi virus corona semakin tinggi. Hari ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Karawang mencatat 38 warga Karawang yang harus diisolasi/dirawat di rumah sakit rujukan, Senin 28 September 2020. Total saat ini ada 684 warga terkonfirmasi positif, dengan rincian 187 orang diisolasi/perawatan, 475 sembuh dan 22 orang meninggal dunia.

Penambahan 38 pasien tersebut menjadi paling banyak, sejak kasus pertama virus corona terdeteksi di Karawang. Jumlah tersebut pun membuat GTPP Karawang bersama TNI/Polri, Satpol PP, BPBD dan Dishub untuk meningkatkan patroli masker di sejumlah titik.

Juru bicara GTPP Karawang, dr. Fitra Hergyana Sp.KK mengatakan, penambahan pasien yang diisolasi membludak karena ditemukan klaster industri baru di kawasan industri. Tingginya angka penularan di kawasan industri menjadi sorotan GTPP dan aparat gabungan.

“Yang terjadi di Karawang saat ini banyak dari klaster industri. Dari beberapa kasus, karyawan yang terkonfirmasi berasal dari Karawang, Bekasi, Purwakarta dan Jakarta. Jadi tersebar. Hanya klasternya ada di Karawang, yakni lokasi pabrik,” kata Fitra.

Ia menuturkan, pelaku usaha atau pemilik industri wajib berkoordinasi dengan tim Dinas Kesehatan, ataupun Puskesmas terdekat jika karyawannya diketahui positif, saat tes swab mandiri. Dari beberapa kasus, pihak perusahaan langsung membawa karyawan yang positif ke RS tanpa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.

Padahal, kata Fitra, koordinasi dengan Dinkes ataupun Puskesmas sangat penting untuk pendataan dan proses tracing ke tetangga atau anggota keluarga yang kontak erat, agar tidak menulari orang lain di sekitarnya. “Kami melakukan sidak hari ini bersama Danrem ke salah satu perusahaan di KIIC,” kata Fitra.

Danrem SGJ 063, Kolonel Inf Elkines Vilando mengatakan, di wilayahnya ada dua yang ditetapkan zona merah. Yakni Cirebon dan Karawang. Namun, kasus di kedua kota tersebut berbeda. Cirebon lebih banyak klaster keluarga.

Sementara di Karawang terjadi klaster industri. “Kita sama-sama bahu membahu agar dapat menekan angka penyebaran Covid di Karawang. Kita bakal berusaha keras merubah zona merah ke zona yang lebih aman,” kata Kolonel Inf. Elkines Vilando.

Penguatan komunikasi, patroli dan edukasi diyakini dapat menekan penyebaran virus corona. Mengingat masih banyak masyarakat yang cuek dan tidak menggunakan masker saat beraktivitas. “Kita perkuat lagi sosialisasi dan edukasi. Bagi pelaku usaha kita beri pemahaman cara-cara dan protokol kesehatan yang benar,” tandas Elkines.(rls)

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *