Jawa BaratKarawang

Soal PT Monokem Surya, Ini Kata Dansatgas Citarum Harum Sektor 19 & DLHK Karawang

Foto Komandan Sektor (Dansektor) 19 Citarim Harum Kolonel Infanteri  Agoes  Hari Soewanto Didampingi Ade Iman Ari  Wasdal DLHK Karawang

Karawang –  Komandan Sektor (Dansektor) 19 Citarim Harum Kolonel Infanteri  Agoes  Hari Soewanto mendatangi PT Monokem Surya di jalan Raya Rengasdengklok, Karawang.

kedatangannya didampingi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebesihan (DLHK) Kabupaten Karawang serta orang Labboratorium dari Negara jiran Malaysia. Namun sebelum datang, Satgas Citarum Harum sudah janji terlebih dahulu dengan pihak perusahaan, Sabtu (16/03/19).

Kedatangan Satgas Citarum Harum sektor 19 disambut management perusahaan PT Monokem Surya. adapun tujuannya untuk mengecek limbah yang sempat ramai di media masa, yang diduga ada kandungan berbahaya dalam produksi bahan baku keramik. Namun setelah melakukan pengecekan bersama ahli lab, bahwa dalam produksi bahan baku keramik tersebut tidak menggunakan bahan kimia, hal itu disampaikan langsung oleh Kolonel infanteri Agoes Hari Soewanto dan DLHK Karawang.

“Jadi secara umum, pabrik Monokem memang tidak menggunakan bahan baku kimia, untuk mengolah bahan baku dasar dengan ofnya, jadi dalam produksinya menggunakan murni air biasa kemudian dipisah antara bahan baku dengan hasilnya menjadi sirkon” kata Kolonel infanteri Agoes  Hari Soewanto, Sabtu (16/03/19).

Lanjutnya, namun demikian ia menyarankan kepada pihak perusahaan agar menempatkan bahan baku ditempat  tertutup, dikarenakan, khawatir terjadi pengendapan disaat bahan baku tersebut kehujanan dan terbawa air hujan.

“Secara umum kita lihat masih ada kekurangan, yaitu adanya bahan baku dalam kondisi terbuka. Sehingga pada musim mujan ia akan jatuh kepada bahan baku yang sudah di proses maupun yang belum di proses. kemungkinan ada endapan ke tanah” jelasnya.

Pihak dari DLHK Kabupaten karawangpun menjelaskan mengenai dugaan adanya kandungan Radio aktif di bahan baku dan sisa produksi, pihak DLHK sudah mengambil sempel dan dalam proses pengujian di laboratorium batan, yang kemungkinan di akhir bulan ini sudah dapat diketahui seperti apa hasilnya.

“Mengenai kandungan jat radio aktif yang diduga terdapat didalam bahan baku produk dan sisa produksi dalam proses pengujian dilaboratorium batan dan sudah dimasukkan sempelnya, kemungkinan di akhir bulan ini hasilnya akan keluar” kata Ade Iman Ari bagian Wasdal DLHK Karawang, Sabtu (16/03/19).

Namun demikian lanjutnya pasir sisa produksi yang ada di belakang pabrik yang pernah di uji Laboratorium media lab Indonesia diuji kandungan karakteristik beracun atau tidaknya, atau dalam PP 101 2014 disebut TCLP, sedangkan hasil dari uji lab tersebut TCLP nya masih dibawah baku mutu sehingga untuk titik baku beracun kemungkinan tidak ada.

“Hasil dari uji lab di media indonesia, TCLP nya masih dibawah baku mutu sehingga untuk titik baku beracun kemungkinan tidak ada, sedangkan dalam produksinya tidak menggunakan bahan kimia” pungkasnya(man).

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *