Karawang

Kekecewaan Warga Karawang Tumpah Ruah di Medsos, Saat Melihat Video Tito Warga Wadas Viral

Foto scehshot video Tito (26) warga Wadas Karawang yang viral.

KARAWANG, – Tito (26) warga Wadas mendadak viral di media sosial, setelah video keluhannya tersebar luas dijejaring media sosial facebook, Kamis (12/9/19).

Tito dikabarkan saat itu sedang mengeluarkan unek-uneknya pada saat melakukan audensi di ruang Bupati yang dihadiri Kadisnaker, Asda 2, Satpol-PP dan perwakilan masa aksi Solidaritas Pengangguran Pribumi Karawang (SPPK) serta para awak media.

Sebelumnya, Tito ikut bersama rombongan masa aksi unjuk rasa bersama SPPK, di depan kantor Pemda Karawang, untuk meminta pertanggung jawaban pihak Pemerintah akan susahnya mendapatkan pekerjaan di Karawang.

” Saya membuat lamaran ini dari hasil kerja ayah menjadi tukang cangkul di sawah, dan ibu saya seorang pedagang kopi, susah payah ayah dan ibu saya mengumpulkan uang agar anaknya bisa membuat lamaran kerja,”ucap Tito disela-sela saat audensi.

Dikatakan Tito, dirinya mengaku jika membuat lamaran satu saja mengeluarkan uang hingga 20 ribu rupiah, dan dirinya mengaku sudah membuat lamaran lebih dari satu.

“Kita bikin lamaran satu saja berapa,? hampir 20 ribu, itu baru bikin satu lamaran, belum 2, belum 3, belum ongkosnya, belum buat makan saya dan adik – adik saya. Tapi pas sampai ke PT, atau Disnaker, atau BKK atau yang lainnya. Kita tidak di terima, terus tiap hari kaya gitu. Mau sampai kapan, tolong lah pak, tolonglah kami pak,”timpal Tito terlihat berbicara lantang penuh dengan kekecewaan.

Lebih lanjut Tito mengatakan, dirinya juga berwenang untuk mendapatkan perkerja di perusahaan yang ada di Karawang, pasalnya Karawang kota kelahirannya, bukan kota orang lain.

“Kami juga berwenang pak untuk kerja di PT ini, ini Karawang kota kami, bukan kota – kota orang sana, tolong lah bantu kami.

Begitu saya bawa lamaran sampai ke Disnakertrans dan BKK, dan itu lakukan terus menerus, tapi tetap saja kita tidak di terima. Belum ongkosnya, belum nambal bannya, belum keringat kita, tapi apa hasilnya, nol besar pak, alasannya apa? Harus tinggi badan sekian lah, alasannya, harus lulusan sekian lah,”beber Tito.

Tito juga menjelaskan, apalagi yang
di pelosok, seperti Batujaya, Cilamaya Wetan, ada yang dapat uang dari rongsok, ada yang dapat uang dari malam sabtu, jualan kopi. Pas dapat uang buat bikin lamaran, tapi, apa hasilnya, tidak ada, jangankan di terima, di panggil saja tidak ada.

“tolonglah, tolong kami pak. Kami warga Karawang, kami minta, tolong kami untuk kerja di sini pak, kami harus ngomong sama siapa lagi,”tandas Tito.

Tak disangka, video unek-uneknya Tito tersebut viral hingga mendapatkan like dari nitizen sekitar 9.818, lalu dikomentari sekitar 238 komentar, dan yang paling heboh, video tersebut di bagikan para nitizen hingga 20.841.

Akhirnya, celotehan pro dan kontra pun bermunculan dari para nitizen di media sosial, selain mereka membagikan ke grup-grup facebook, nitizen juga antusias membagi kan juga di Instagram mereka.

Hingga berita ini diterbikan, komentar dari nitizen masih bermunculan seolah banyak warga Karawang yang menumpahkan kekecewaannya di media sosial tersebut(red).

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *