KARAWANG – Adanya beberapa temuan limbah batu bara di wilayah kecamatan Cibuaya khususnya di Desa Cemara Jaya membuat Kepala Desa Yong Liem angkat bicara, Kamis(11/04/19).
Diakuinya, bahwa ada masyaratnya yang menggunakan limbah batu bara untuk membangun rumahnya, selain itu ada juga masyarakat yang mengarug jalan berlubang menggunakan limbah batu bara.
“Betul memang akhir akhir ini saya melihat ada beberapa warga yang menggunakan limbah batu bara baik untuk pengurugan maupun untuk menembok bangunan rumah, namun saya tidak tau asal usul limbah batu bara itu dari mana asalnya” Kata Yong Liem, Saat di temui si ruangan kerjanya Desa Cemara Jaya, Kamis (11/04/19).
Padahal menurutnya pihak pemerintah desa sudah sering kali memperingatkan kepada masyarakat tentang bahaya limbah batubara yang tergolong Bahan Berbahaya Beracun(B3).
“Yang jelas saya seringkali memperingatkan kepada masyarakat tentang bahaya limbah batubara baik langsung maupun sosialisi di dalam minggon desa.tapi saya kan tidak bisa ikut campur lebih jauh ke dalam urusan keluarga.jelas Yong Liem.
Lebih lanjut, yong lim berharap agar pihak terkait segera menindak lanjut permasalahan limbah batu bara yang akhir akhir ini banyak terdapat di desa nya.
“Yang jelas saya berharap agar instansi terkait segera menelusuri asal limbah batubara ini dan kalo memang ada oknum yang sengaja memperjual belikan limbah batubara kepada masyarakat agar di tindak tegas karena sudah jelas efek limbah ini terhadap kehidupan manusia” pungkas.
Ditempat yang berbeda di salah satu ruangan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK Karawang Sekdis DLHK Karawang, Hj. Rosmalia Dewi, SH. mengatakan,” terkait adanya kabar limbah batu bara yang di pakai oleh warga untuk di jadikan bahan banguan pondasi rumah tersebut nanti akan kami coba kroscek dulu kelapangan, benar atau tidaknya, kalau dilihat difoto saja kan ini tidak jelas.
“Dengan adanya informasi ini, akan menjadi suatu bentuk laporan untuk melakukan pengecekan kelapangan, kita juga tidak mau gegabah tentang hal ini,”ucap Rosmalia.
Lanjut Rosmalia, kalau nanti setelah di cek hasilnya bagaimana di lapangan, kita akan coba cek melalui uji labotarium dulu, agar bisa memastikan benar atau tidaknya kumpulan tanah tersebut adalah limbah batu bara.
“Setelah hasil Lab nya jelas, gumpalan tanah tersebut adalah mengadung limbah batu bara, lalu pihak dinas akan melakukan penelusuran lebih lanjut tentang oknum perusahaan yang diduga telah membuang limbahnya secara sembarangan.
Yang pasti, sebelum semua prosedur itu kita lakukan, kita tidak mau mengatakan atau membenarkan gumpalan tanah tersebut adalah mengadung limbah batu bara atau tidak,”pungkasnya(end/wan).