DaerahJawa Barat

Potensi Penyebaran COVID- 19 Paling Tinggi, Legislator Jabar Kunker Ke Karawang

saat kunjungan ke RSUD Karawang

Karawang, JabarNet.com– Dianggap paling berpotensi tinggi penyebaran COVID- 19 se Jawabarat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawabarat melakukan kunjungan kerjanya ke beberapa tempat di Kabupaten Karawang. Merupakan kawasan Industri dengan ribuan perusahaan baik perusahaan asing maupun lokal yang tentu melibatkan banyak ekspatriat atau Tenaga Kerja Asing (TKA) sebagai SDM khusus didatangkan dari berbagai negara masuk ke Karawang.

Kedatangan mereka patut diwaspadai, karena dapat menjadi jalan masuknya penyebaran virus corona ke Kabupaten Karawang. Karena menurut informasi yang disampaikan Pemerintah Provinsi Jawabarat menyebut di Karawang banyak orang yang berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP).

Hal tersebut merupakan alasan utama para legislator Jabar memilih Karawang sebagai wilayah kerjanya yang sangat perlu diperhatikan dan dikunjungi.

“Kita Komisi V DPRD Provinsi Jawabarat, melakukan kunjungan ke Kabupaten Karawang, sesuai hasil rapat dengan pak Gubernur dalam rangka melakukan pencegahan penyebaran virus corona,” ujar Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawabarat HJ. Sri Rahayu Agustina, saat diwawancarai awak media usai melakukan kunjungan ke beberapa tempat di Karawang, Kamis (19/03/20).

Lebih lanjut Sri Rahayu menyampaikan, di awali berkunjung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, kemudian ke RSUD dan ke kantor UPTD Pengawasan Tenaga Kerja Asing Wilayah II Karawang serta Pemkab Karawang.

“Dalam kunjungan kami ke beberapa tempat kami mempertanyakan banyak hal seputar sejauh mana pencegahan penyebaran virus corona yang dilakukan Pemkab Karawan,” katanya.

“Kami menanyakan pembiayaan, dimana kita ketahui yang dibiayai adalah orang yang positif terkena virus corona, sementara ketika ada masyarakat yang dibawa ke Rumahsakit untuk dicek apakah terkena corona atau tidak, tapi ternyata tidak terinfeksi ini seperti apa pembiayaannya,” timpal Sri.

Selanjutnya, kata Sri Rahayu melanjutkan, berkaitan dengan persiapan isolasi untuk menangani pasien yang positif terkena coved 19 yang dilakukan oleh RSUD seperti apa tindakannya.

“Tadi kita menanyakan terkait persiapan RSUD dalam menangani pasien, mulai dari perlengkapan bagi pasien maupun perawat dan dokter itu sendiri, metode penanganan sampai papa kesiapan ruangan, tadi disampaikan oleh Dirut RSUD ruangan isolasi hanya mempersiapkan 2 tempat saja, dengan kapasitas RSUD Karawang yang besar hanya 2 ruangan dirasa sangat kurang dan kita tadi minta tambah,” jelasnya.

Terkait TKA, tambah Sri Rahayu, DPRD Jabar juga berkunjung ke kantor Pengawasan TKA Wilayah II Karawang, dalam kunjungannya ia meminta laporan sejauhmana pengawasan yang dilakukannya.

“Kita juga ke kantor pengawasan TKA, tadi kita menanyakan pengawasan yang dilakukan mereka terhadap perusahan-perusahaan yang ada diwilayahnya. Namun ketika kami tanya soal data TKA proyek kereta cepat dan proyek atau tempat lainnya yang ada TKA mereka tidak mempunyai datanya, karena ada laporan disalahsatu apartemen di Cilamaya ada yang terjangkit itu perlu dikonfirmasi kebenarannya,” terangnya.

Dalam kesempatan berkunjung ke Karawang, DPRD Jabar juga menyempatkan waktu untuk bertemu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang untuk menyampaikan dan menindaklanjuti temuan dari hasil kunjumgan ke beberapa tempat di Karawang.

“Hal-hal tadi kita sudah disampaikan ke pak Sekda, dan alhamdulilah kebutuhan yang dikeluhkan kepada kami  saat kunjungan masih bisa dipenuhin oleh APBD 2 termasuk di Karawang ada Karawawang sehat, anggaran kejadian luar biasa belum dipergunakan,” tandasnya. (red)

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *