Foto Ilustrasi Kades
KARAWANG, – Helaran pesta demokrasi tinggal beberapa pekan lagi, tentunya hal tersebut dimanfaatkan oleh para calon anggota legislatif baik DPRD Kabupaten, Provinsi, RI maupun Presiden untuk melakukan sosialisasi dan memaparkan visi dan misinya.
Tentunya berbagai cara dan upaya terus dilakukan, dari mulai blusukan dan memasang baliho. Namun sangat ironis disaat suhu politik mulai memanas dengan beredarnya berita atau video hoaks yang beredar di media sosial, kini ulah oknum kepala Desa Sukasari menjadi buah bibir bahan perbincangan dilingkungan Desa Sukasari Kecamatan Cibuaya.
Pasalnya kepala Desa Sukasari tersebut Sacim, telah mengambil dan mencabut baliho paslon presiden nomor urut 02 yang dipasang dipinggir jalan Desa Sukasari. Berdasarkan keterangan narasumber yang dihubungi via telpon oleh tim kutipan.co.id yang minta dirahasiakan namanya Minggu (24/3/19) Menjelaskan, pencabutan baliho paslon presiden nomor urut 02 sengaja dilakukan dengan menyuruh seorang pemuda.
” Memang benar baliho paslon presiden nomor urut 02 diambil atau dicabut oleh salah seorang pemuda yang mengaku disuruh oleh kepala Desa Sukasari. ucap narasumber yang enggan di sebutkan namanya mengatakan via telpon seluler.
Lanjut sumber, menuturkan menurutnya “pemuda tersebut telah diberi upah sebesar Rp 20 ribu oleh kepala Desa Sukasari. Untuk mengambil baliho paslon presiden nomor urut 2 yang terpasang di jalan Desa Sukasari Kecamatan Cibuaya.
Malah menurut informasi dari masyarakat setempat, Panwas dari Kecamatan setempatpun sudah mengetahuinya.
Kejadian tersebut sudah hampir dua pekan yang lalu, akan tetap saat ini warga setempat sangat menyayangkan atas perlakuan ulah dari Kades yang telah menurunkan baliho paslon presiden nomor urut 02 tersebut, Tutup narasumber seraya bernada kesal kepada oknum kepala Desa tersebut,” pungkasnya(crl/jat).