KUNINGAN, – Bagi masyarakat perantau dalam merayakan hari raya idul fitri di kampung halaman bersama sanak saudara pastinya akan memanfaatkan sisa waktu libur untuk bertamasya ke tempat tempat wisata.
Kini salah satu obyek wisata di kabupaten kuningan jawa barat banyak di kunjungi oleh wisatawan, yakni obyek wisata Balong “Ikan Dewa” beralamatkan di Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan
Bagi masyarakat sekitar tempat ini di anggap sebagai keramat karena mengandung sejarah, dimana konon pada jaman dahulu di tempat ini para sanghiyang dan wali-wali turun dari gunung ciremai mohon ijin singgah dan bermusyawarah untuk memulai menyebarkan agama islam di jawa barat.
Menurut pengurus tempat ini atau yang biasa masyarakat menyebutnya Kuncen abah Anom menuturkan, tempat ini awalnya disebut pasinggahan, lantas di ganti nama oleh bah buyut sapujagat menjadi desa pasawahan, dulu disini hanya ada sawah satu kotak,Sumur tujuh kadijayaan sama kolam dewa, adapun di sebut kolam dewa pada jaman dulu itu ada sesosok ikan yang tinggal di dua balong semar dan balong Togog jadi pada jaman dahulu jelas tempat ini tempat sanghiyang,”jelas abah Anom
Masih menurutnya di tempat ini terdapat sumur tujuh yaitu sumur kadijayaan, sumur cikawedukan, sumur sikahuripan, sumur kumis, sumur si gajah putih, sumur arjuna, dan sumur si gajah prana yang menurutnya mengandung mistik, namun yang di pakai saung sekarang hanya sumur kadijayaan, karena dulunya ada pesan dalam bahasa sunda yaitu.
“Sing saha aya anak putu rek niat ngabersihkeun badan jeung batin, cukup mandi di sumur kadijayaan.
yang artinya”Barang siapa ada anak cucu yang mau membersihkan badan dan bathin cukup mandi di sumur kadijayaan.
Lebih lanjut kuncen yang bernama asli Didi supardi ini menjelaskan, dirinya di sebut abah otong karena pernah meninggal pada usia 12 tahun silam.
“Ya menurut cerita orang tua saya pada usia 12 tahun kelas V SD saya pernah meninggal, waktu itu saya sudah di anggap meninggal dunia oleh orang tua dan masyarakat sekitar.
Sehingga pada waktu mau di masukan ke liang lahat, tiba-tiba saya bangun lagi, setelahkejadian itu orang tua saya mengganti nama saya menjadi otong,”pungkas(ends).