KARAWANG, JabarNet.com – Wayang golek merupakan salah satu jenis kesenian tradisional populer, banyak dipagelarkan di wilayah tatar Sunda sebagai upacara selamatan, ruwatan, dan hiburan masyarakat pada perhelatan tertentu dengan mempertontonkan seni teater.
Pada saat pertunjukannya, wayang golek dimainkan oleh seorang dalang yang berperan sebagai pemimpin, pemberi petuah atau nasihat dalam kehidupan, dari cerita yang dibawakannya.
Di Karawang, popularitas wayang golek dikalangan Gen-Z dan Gen Alpha terbilang tinggi. Bahkan, trend kemajuan zaman tak menyurutkan minat mereka untuk mengikuti pelatihan menjadi seorang dalang.
Hal itu terlihat sejak dibukanya pelatihan dalang wayang golek oleh Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Karawang bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang.
Menurut KaSubkor Kesenian Disparbud yang juga sebagai Ketua Pepadi Karawang, Waya Karmila, Gen-Z dan Gen Alpha yang mengikuti pelatihan langsung diajarkan oleh Dalang, diantaranya Dalang Iman Purwatamaja, Dalang Darwis Setiadi dan masih banyak pedalang lainnya.
“Mereka yang mengikuti pelatihan menjadi dalang kebanyakan masih duduk di sekolah dasar, dan ada juga dari tingkat sekolah menengah pertama,” kata Waya.
Gen-Z dan Gen-Alpha tersebut dilatih mulai dari teknik memegang serta memainkan wayang golek biasa dikenal dengan istilah cepengan,
Selain cepengan, mereka juga diajarkan teknik antawacana atau dialog antartokoh wayang dan belajar penyajian nyanyian yang sering disebut sebagai haleuang.
“Pelatihan wayang golek salah satunya di Disparbud, hari Sabtu dan Minggu, dan ada juga di sanggar seni lainnya, seperti Cikampek,” tandasnya. ( <span;>Muhtar G. Ardian )