Karawang, JabarNet.com- Bupati Karawang akhirnya buka suara mengenai komposisi kepengurusan Komite Nasional Olahraga Indonesia. Orang nomor satu di Karawang ini mengaku kecewa atas proses dan hasil dari pengisian pengurus di organisasi induk olahraga ini.
Cellica Nurrachadiana tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas pengisian kepengurusan KONI periode ini. “Terus terang saya kecewa. Ada beberapa kesalahan hal yang menurut saya krusial,” kata dia menyebut.
Pertama, sambung dia, soal nama-nama pengurus yang berbeda dengan yang diajukan. “Dalam draft SK pengurus yang diajukan kepada saya, ternyata berbeda dengan SK yg sekarang ada,” tandas perempuan ini.
Kemudian masalah lainnya ialah komposisi kepengurusan yang tidak berimbang antara politisi dan professional. “Seharusnya imbang antara politisi dan professional. Kalau saya lihat sekarang keterwakilan politik justru lebih mendominasi dibanding profesional,” kata Cellica lagi.
Belum lagi, ia mengaku heran jika ada yang menyebut pengurus KONI titipan penguasa. “Katanya pengurus KONI titipan penguasa. Sekarang dibuka aja. Partai A dapat berapa, Partai B dapat berapa. Kalau memang titipan penguasa, partai saya Demokrat harusnya paling banyak dong. Nyatanya, Demokrat aja dapat 4, itu pun 2 mengundurkan diri. Jadi tinggal 2. Jadi apanya yang titipan penguasa?” kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana kecewa.(Baca Juga:Banyak Pejabat Jadi Pengurus KONI Karawang, Sayuti Haris Mengaku Itu Diluar Kehendaknya)
Cellica menyayangkan Musorkab yang diadakan terkesan mendadak dan terburu-buru. “Kok mau buru-buru Musorkab dan pelantikan itu kenapa sih? Ada apa? Padahal kan bisa nanti nunggu semuanya fix dulu. Komunikasinya tuntas dulu. Ini mah tiba-tiba Musorkab dan pelantikan. Ada kepentingan apa sih?” tanya ibu dari Keefa dan Keenan ini.
Jika melihat gelagat yang demikian, wajar jika Cellica menduga ada agenda lain dalam pelantikan yang dipercepat ini. Padahal sambung dia, andaikan memang ada agenda politik jelang Pilkada pun, KONI tidak punya pengaruh signifikan karena bukan organisasi politik.
Oleh karena itu ia berharap agar kedepan kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Cellica juga berpesan agar KONI tidak diarah-arahkan atau dipengaruhi oleh segelitir orang. “KONI Jangan mau disetir oleh satu atau dua orang. KONI harus profesional dan bersih dari kepentingan politik apapun,” tutupnya singkat. (Cr1/rls)