KARAWANG, JabarNet.com- Kemajuan Kabupaten Karawang kian pesat, bukan hanya kota berjulukan lumbung padi, namun seiring kemajuannya Karawang begitu banyak industri.
Kini bukan hanya banyaknya industri, tetapi perumahan pun ikut mendominasi hampir disetiap pelosok.
Lalu bagaimana dengan banyaknya industri dan perumahan, lahan pertanian akan kah menipis di Kabupaten Karawang?
Untuk memastikan hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang Hanafi Chaniago menyatakan, lahan pertanian di Karawang tidak akan tergerus dengan adanya kemajuan perumahan.
” SK kementrian ATR/BPN bahwa lahan sawah yang dilindungi (LSD) itu sekitar 95 ribu hektare, dan data yang ada di BPN luas sawah itu sekitar 101 ribu hektare,” Ungkap Hanafi kepada JabarNet.com di halaman Plaza Pemkab Karawang belum lama ini.(Baca juga :Bupati Cellica Komitmen Bakal Pertahankan Lahan Sebagai Pusat Pertanian Terbesar)
Melanjut pembicaraanya, Hanafi mengatakan lahan pertanian di Karawang tidak akan tergerus, Karena Karawang membuat aturan lahan sawah yang dilindungi sesuai Perda tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
” Kita sudah membuat perda LP2B, luas sawah yang kita lindungi sesuai LP2B 80.253 hektare, kalau melihat data masih ada,” Jelasnya.
Kemudian Hanafi juga menjelaskan, Kendati banyak nya perumahan yang telah tumbuh pesat tidak merubah alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian, karena sudah masuk zona kuning didalam RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
” Yang diluar sekarang sudah banyak perumahan itu memang didalam RTRW sudah jalur kuning, jadi walaupun pada kenyataannya sawah, tapi karena dalam RTRW nya sudah kuning kita tidak bisa merubah, ” Terangnya.
Hanafi kembali menegaskan, untuk mempertahankan lahan pertanian di Karawang dalam data BPN sudah dikunci sekitar 80.253 hektare.
” Kita sudah ada satu peta di kantor BPN bahwa lahan pertanian sudah dikunci sekitar 80.253 hektare,” Tutupnya.(Wan)
