KARAWANG, JabarNet.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, sudah menyiapkan 10 ribu hektare lahan untuk kepentingan industri, perumahan dan jasa perkantoran untuk menyangga ibu kota Indonesia.
Kendati begitu, lahan pertanian juga bakal tetap dipertahankan. “Kita memiliki lahan pertanian kurang lebih mencapai 95 ribu hektar, tapi kita sebagai wilayah penyangga ibu kota juga menyiapkan 10 ribu hektar untuk perumahan, industri dan pusat perdagangan,” ujar Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana pada saat penyerahan alat dan mesin pertanian, Kamis (10/6) di kantor Dinas Pertanian.
Dikatakan, pihaknya tidak bisa membendung pembangunan, tapi Pemkab Karawang melalui RTRW (rencana tata ruang dan wilayah) sudah membatasi alih fungsi lahan untuk menunjang kawasan industri dan penunjang lainnya.
“Komitmen kami bakal tetap mempertahankan lahan sebagai pusat pertanian terbesar dan tetap menjadi penunjang lahan pangan nasional,” katanya.
Dijelaskan, pihaknya juga memiliki regulasi tentang LP2B dan perlindungan petani. Hal itu untuk tetap menjadikan Karawang sebagai pusat pertanian nasional. “Hal ini agar para petani tetap semangat untuk bertani,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi menyebut jika bantuan dari kementrian pertanian melalui pokok-pokok pikiran dari angggota DPR RI ini berupa alat dan mesin pertanian serta anggaran sebesar Rp 6 miliar diharaokan bisa dimanfaatkan oleh para petani di Karawang. “Khususnya petani yang masih muda, sebab dengan mesin pertanian ini petani tidak usah turun ke sawah untuk memanen hasil pertaniannya,” katanya.
Menurut Hanafi, generasi muda yang mau jadi petani di Karawang saat ini tidak banyak. Tapi jika alat-alat pertanian sudah modern maka untuk bertani bisa lebih mudah lagi. “Sebab dengan alat pertanian ini, ketika panen bisa langsung masuk karung jadi tidak perlu susah lagi untuk panen,” katanya.(red).
