DaerahEkonomi

APEKI Ciptakan Kopi Jadi Ciri Khas Produk Kabupaten Karawang

KARAWANG, JabarNet.com – Tanaman Kopi tumbuh subur di daerah Karawang, petani bersemangat ciptakan produk khasnya.

Kopi menjadi salah satu penghasil komoditas terbesar di Indonesia yang bisa memenuhi permintaan dalam Negeri, untuk biji kopi robusta dan arabika dengan kualitas tinggi.

Geografis daerah pegunungan yang menyimpan perkebunan salah satu faktor tanaman kopi bisa berkembang baik dan berkualitas di negeri ini.

Tempat itu berada di Kabupaten Karawang bagian selatan, secara wilayah daerah tersebut berada di area Gunung Sangga Buana.

Tim JabarNet.com berusaha mencari informasi ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melalui Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman, terkait perkebunan kopi yang menjadi perbincangan publik karena menampilkan ciri khas yang menarik.

Menurut Sub koordinator perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Asep Saprudin perkebunan kopi tersebut berada di wilayah tiga kecamatan yaitu, Tegalwaru, Pangkalan, dan Ciampel.

“Tanaman Kopi yang tumbuh ada dua jenis kopi, kopi robusta di area Tegalwaru dan Pangkalan, kopi liberika di area ciampel.”imbuhnya.

Luas Lahan nya secara total 750 hektar yang tersebar untuk perkebunan kopi, mereka para petani harus berjalan 3 jam perjalan untuk sampai di area perkebunan kopi tersebut.

“Perjalanan sangat jauh para petani kopi untuk sampai lahan perkebunan, namun tidak sebanding dengan harga panen ketika di jual ke tengkulak,” ucapnya.

“Bervariatif harga yang mereka jual, panen asal dengan harga 2.000/kg, panen petik merah 4.000/kg, bubuk kopi 30.000 /200 gram,” imbuhnya.

Masih ditempat dan waktu yang sama Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Dadan Dany mengatakan olahan kopi hasil bumi Karawang sudah dikemas sedemikian rupa.

“Hal menarik para petani kopi hari ini memiliki kemasan rencengan, dan berbagai kemasan yang sudah mereka produksi dari pemanfaatan tanaman kopi itu,” kata Dadan Danny.

Ada puluhan yang sudah menjadi kemasan kopi, adanya pelatihan cara pengelohan menjadi semangat baru para petani dalam menghasilkan panen yang berkualitas.

“Para petani bisa meningkatkan harga dengan cara pengelolahan yang baik setelah hasil panen yang berkualitas, selanjutnya mereka menjual bubuk kopi agar harga di pasaran nya tinggi,” tambahnya.

Di sisi lain para petani kopi sudah memiliki organisasi yang bernama Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) Kabupaten Karawang, adanya organisasi ini supaya Pemerintah Daerah berkolaborasi dengan para petani kopi.

Ia mengharapkan produk kopi yang ada di karawang menjadi ciri khas kopi Karawang yang di kenal oleh masyarakat, bukan hanya kota padi saja yang sudah di kenal skla nasional.

“Cintai produk asli daerah sendiri, jangan hanya mencoba produk dari luar. Rasakan nikmat yang berbeda hasil petani kopi Karawang,” pungkasnya.(YM)

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *