Tasikmalaya

Limbah Pabrik Gula Diduga Penyebab Cemari Sungai Cikunir

Saat petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya dan Petugas kepolisian melakukan Sidak ke Area Perusahaan Gula PT Raya Sugarindo Tasikmalaya.

TASIKMALAYA, – Setelah dugaan kuat bahwa Sungai Cikunir dan Ciwulan tercemar limbah, petugas kepolisian dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya akhirnya melakukan infeksi mendadak (sidak) ke sebuah pabrik gula di jalan raya Cikadongdong Singaparna Tasikmalaya.

Kedatangan petugas gabungan sempat membuat panik pengelolaan pabrik, selain diminta keterangan terkait pengelolaan limbah, petugas juga mengambil sample limbah dari pabrik gula serta saluran pembuangan menuju sungai.

Tak hanya itu, petugas juga mengambil sampel air dari sungai Cikunir dan Ciwulan untuk di uji laboratorium, meski warnanya hitam pekat, petugas belum bisa memastikan air sungai tersebut tercemar limbah dari pabrik gula ini

AKP Pribadi Atma Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya mengatakan, selain meminta keterangan pengelolaan pabrik gula, sample limbah dari dalam pabrik dan saluran pembuangan hingga aliran sungai turut kita diambil untuk di uji laboratorium.

“Berdasarkan informasi masyarakat kita lakukan sidak, sample limbah dari dalam pabrik dan saluran pembuangan hingga aliran sungai turut kita diambil untuk di cek di lab, bersama Dinas Lingkungan Hidup, jika terbukti pasti akan kita tindak,”tandasnya.

Kasi Perencanaan dan Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Tasikmalaya Farhan saat ini dirinya belum bisa memastikan, terkait kandungan limbah air yang berada di sungai Cikunir dan Ciwulan berasal dari Perusahaan.

“Saya akan cek dulu sampel air dari sungai Cikunir dan Ciwulan untuk di uji laboratorium, meski warnanya hitam pekat, kita belum bisa memastikan air sungai tersebut tercemar limbah dari pabrik gula ini,”tandasnya.

Manager Area Perusahaan Gula PT Raya Sugarindo Inti Aang Sudarman mengatakan dirinya tidak memungkiri air limbah dibuang menuju sungai Cikunir yang masuk melalui sungai Ciwulan. Namun, pihaknya mengaku telah mengelola limbah pabrik sesuai standar yang ditetapkan Pemerintah.

“Berbagai analisa IPAL juga di lakukan berkala setiap dua pekan sekali, semua anjuran dari pihak pemerintah sudah kita lakukan, memang kita akui air limbah dibuang menuju sungai Cikunir yang masuk melalui sungai Ciwulan,”katanya.

Dikatakan Aang, meski dituduh jadi penyebab pencemaran sungai, pihak pabrik menunggu pembuktian hasil Uji Laboratorium.

“Saat ini kita masih menunggu hasil laporan dari para petugas setelah membawa sempel untuk dilakukan uji laboratorium, dan hasil lab itu akan kita tunggu,”tandasnya.

Perubahan warna sungai sungai Cikunir dan Ciwulan sempat membuat resah masyarakat yang dialiri sungai, mereka berharap air sungai kembali jernih seperti semula.

Keren di saat musim kemarau seperti ini air sungai merupakan satu satunya sumber yang digunakan warga untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Laporan : Andriawan.

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *