
KARAWANG, JabarNet.com – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang sejak Senin (8/7/2025) telah merendam sedikitnya 588 rumah dan berdampak pada 2.246 jiwa. di tiga kecamatan yakni Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Telukjambe Timur, dan Kecamatan Karawang Barat.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang dan Pemerintah Desa Karangligar mencatat, hingga pukul 10.00 WIB, sebanyak 1.405 kepala keluarga (KK) terdampak, termasuk 88 balita, 20 bayi, dan 14 lansia.
Ketinggian air bervariasi, mulai dari 10 cm hingga 200 cm, dengan genangan tertinggi terjadi di Desa Karangligar dan Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat. Desa Karangligar tercatat sebagai wilayah dengan dampak paling parah, dengan 401 rumah terendam, 1.493 jiwa terdampak, serta 1.118 KK. Sebanyak 57 balita dan 15 bayi berada di antara korban terdampak.
“Banjir kali ini melanda tiga kecamatan, yakni Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, dan Karawang Barat, yang mencakup enam desa dan dua kelurahan,” ujar Ferry Muharram, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karawang, kepada JabarNet.com, selasa 8 Juli 2025.
Menurut Ferry, banjir terjadi akibat luapan Sungai Cibeet yang dipicu tingginya curah hujan dan limpasan air dari kawasan hulu. Hal ini memperparah sebaran banjir di Dusun Kampek dan Pangasinan, Desa Karangligar.
Sejumlah fasilitas umum ikut terendam, termasuk SDN Karangligar I, Masjid Jami Al Ikhlas, serta beberapa mushola di Dusun Pangasinan dan Kampek. Ketinggian air bahkan mencapai 200 cm di beberapa titik.
Selain Karangligar, Desa Mekarmulya juga terdampak cukup parah dengan 135 rumah terendam. Sebanyak 563 jiwa dan 200 KK terkena dampak, termasuk 16 balita dan 5 bayi. Genangan air di desa ini bervariasi antara 30 hingga 170 cm. Dua fasilitas umum dilaporkan ikut terendam.
Sementara itu, di Kecamatan Karawang Barat, banjir melanda Kelurahan Tanjungmekar. Sebanyak 26 rumah, 85 jiwa, dan 29 KK terdampak, termasuk 10 balita. Ketinggian air tercatat hingga 60 cm.
Di wilayah Kecamatan Telukjambe Timur, Desa Sukaharja mencatat 3 rumah, 16 jiwa, dan 4 KK terdampak, termasuk 3 lansia. Di desa tetangganya, Sukamakmur, tercatat 23 rumah, 89 jiwa, dan 27 KK terdampak, termasuk 5 balita dan 11 lansia. Ketinggian air di dua desa ini berkisar antara 30 hingga 70 cm.
“Sejak malam tadi kami telah melakukan evakuasi di titik-titik rawan seperti Dusun Pangasinan dan Kampek. Bantuan logistik juga sudah kami distribusikan ke desa paling terdampak, yakni Karangligar, dan diterima langsung oleh kepala desa setempat,” tambah Ferry.
Ferry mengatakan, hingga saat ini,pemerintah daerah masih melakukan pendataan lanjutan, evakuasi warga, dan penyaluran bantuan logistik.
“Kami imbau warga untuk tetap waspada mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan,” pungkasnya.