DaerahJawa Barat

Sekda Minta Penanganan Sampah Dimaksimalkan, DLHK Ngeuluh Anggaran dan Armada


KARAWANG, JabarNet.com– Menanggapi pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang belum lama ini,terkait penanganan sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) diminta fleksibel terhadap anggaran dan bisa kolaborasi dengan Dinas PUPR, sehingga pelayanan sampah bisa teratasi dan maksimal.

Menyikapi hal tersebut DLHK langsung merespon dengan meminjam armada angkutan sampah ke Dinas PUPR, namun masih merasa kekurangan armada, pasalnya untuk pengangkutan sampah di Karawang yang cukup banyak membutuhkan armada lebih banyak lagi.

“Kemarin kita sudah menghubungi Dinas PUPR untuk peminjaman armada, namun hanya dapat 2 Unit, itupun masih kurang, karena pengangkutan sampah dibutuhkan armada yang banyak, tapi yah sebisa mungkin armada yang ada dimaksimalkan, ” Ungkap Ade Sutardi selaku Kasie Pelayanan Kebersihan DLHK saat mendampingi Kepala Dinas di Wawancara awak media, Selasa (2/03/2021).

Diakui Ade, selama ini DLHK telah berupaya memaksimalkan ratusan armada angkutan sampahnya, baik sebelum banjir atau pun pasca banjir.

” Saat pasca banjir pertama di BMI saja kemarin 68 truck kita fungsikan untuk mengangkut sampah, terus pada saat kedua 50 truck itupun dibantu Citarum Harum,” Kata Ade.

Disinggung masih adanya keterlambatan dalam pengangkutan sampah, Ade menjelaskan karena faktor kurangnya armada.

“Kita terkendala pengangkutan sampah karena memang kurang armada, misalnya kalau malam dari Perum Bintang Alam minta diangkut sampahnya, diperumnas minta diangkut, ketika kita kirim 1 unit kesini ternyata perlunya 5 unit, jadi besoknya baru bisa diberangkatkan lagi, ” Terang Ade.

Lebih lanjut Ade, bukan hanya segi pengangkutan saja yang harus diperhatikan, akan tetapi perlu diperhatikannya Jalupang sebagai Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) sangat membutuhkan anggaran.

“Kalau anggaran kita harus sesuai regulasi, dan terkait seluruh sampah yang ada di Karawang baik pasca banjir atau periodik yang biasa diangkut kan semua muaranya ke TPA, ditambah TPA nya juga belum ada perluasan lagi, terus alat berat nya sangat terbatas, yang berarti dibutuhkan dari segi anggaran, nah begitu kondisi sekarang ini,” Pungkasnya (Wan).

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *