KARAWANG, JabarNet – Pembangunan laboratorium Unsika II yang dikerjakan olek PT Anugrah Bangun Kencana (ABK), mulai menuai konflik. Pasalnya, keterlambatan atau terjadi deviasi pekerjaan dari target seharusnya, sampai isu kontraktor tak berduit, serta pernah di backlis karena oneprestasi mencuat seolah menyudutkan PT ABK.
Padahal, PT ABK keluar sebagai pemenang tender proyek laboratorium UNSIKA telah melalui proses yang cukup panjang dan matang.
Menyikapi ramainya polemik tersebut, Ketua GP Ansor Kabupaten Karawang Ade Permana angkat bicara, menurutnya menyalahkan atau menyudutkan pengusaha dalah proses teknis pekerjaan tidaklah baik, apalagi sampai membuka borok lama perusahaan ke publik, itu tidak etis.
“Logikanya gini, PT yang membangun labolatorium UNSIKA itu menang tender sudah melewati prosedural, jadi pastilah kontraktor tersebut ptopesional dalam mengerjakan kewajibannya,” ujarnya kepada JabarNet.com, Rabu (07/04).
Lebih lanjut Ade Permana menilai pesoalan teknis atas keterlambatan pengerjaan proyek yang sedang ramai masih wajar, dan merupakan hal yang biada terjadi, yang jelas komitmen perusahaan menyelesaikan pekerjaanlah sesuai kontrak dan berkualitas yang seharusnya menjadi barometer penilaian dan itu nanti di akhir masa kontrak.
“Resiko manajemen merupakan hal yang wajar terjadi dalam hal apapun termasuk dalam pengerjaan proyek, lihat saja hasilnya nanti apakah selesai sesuai kontrak yang disepakati atau tidak,” katanya.
“Jadi tidak perlu lah terlalu menyudutkan kontraktor, hari ini mari kita sama – sama awasi agar pekerjaan itu selesai tepat waktu dan hasilnya sesuai harapan,” imbuhnya. (red)
