Jawa BaratKarawang

PKL Alun – Alun Sesalkan Pembongkaran Lapaknya Tidak Ada Pemberitahuan Yang Jelas

Foto Saat Pembongkaran PKL di Alun – Alun Karawang Yang di Lakukan Oleh Sat Pol PP Karawang
KARAWANG, – Pembongkaran para Pedagang Kali Lima (PKL) Alun – alun Karawang yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karawang jadi polemik buat pedagang, pasalnya surat pemberitahuan yang beredar diterima pedagangan tersebut secara tiba – tiba.
Pedagang Kaki Lima PKL Azis mengatakan kepada kutipan.co.id senin (25/2/19),” surat pemberitahun dari Pihak Pemrintah Daerah Kabupaten Karawang tersebut memang sampai ke saya sekitar minggu malam(24/2/19) tadi.
“Memang surat pemberitahuan itu saya terima minggu malam, cuman sangat di sayangkan surat tersebut terkesan tiba – tiba,” ungkap Azis sambil membersihakan barang dagangannya yang sudah di bawa Sat Pol PP Karawang,” ungkap Azis.
Lanjut azis, ” selain surat edaran yang diterima secara tiba – tiba, sangat di sayangkan juga dalam isi surat edaran tersebut tidak ada keterangan akan adanya  pembongkaran tempat atau tenda – tenda para PKL yang berada di area alun – alun ini.
“Tidak ada keterangan pembongkaran tenda – tenda pedagang pada surat edaran itu, dan surat edaran itu saat inipun masih saya bawa,” jelasnya.
Azis juga mengatakan,” menurut keterangan para petugas Sat Pol PP pembongkaran yang dilakukan ini di karenakan akan ada kedatangan para petinggi pejabat dari Jawa Barat selama 2 hari.
“Sat Pol PP pun mengatakan, setelah acara tersebut selesai kami dipersilahkan kembali untuk berjualan di area Alun – alun ini, setelah 2 hari kedepan kami di persilahkan lagi untuk berjualan.
Jadi terpaksa dalam 2 hari kedepan ini saya harus libur,  dan terpaksa juga perekonomian kami harus terputus,” Ucap Azis.
Ya kalau sudah seperti ini saya sebagai pedagang tidak bisa berbuat apa – apa, memang kan yang berwenang dalam hal ini pihak pemerintah,” kita hanya pedang kecil pak.
Dengan adanya pembongkaran tenda tempat usaha di area Alun – alun ini kami sebagai pedagang terpaksa harus kehilangan penghasilan, dan  perekonomian keluarga kamipun terpaksa berhenti, ya harus bagai mana lagi pak, kami hanya pedagang,” pungkasny(jhd/wan).

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *