DaerahJawa Barat

Pemkab Karawang Bantu Sertifikasi Seniman Penari, Ini Alasannya

Pemkab Karawang Sertifikasi Seniman
Rohmana, Kabag Kesra Setda Kabupaten Karawang

KARAWANG, JabarNet.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang akan memberikan sertifikasi kepada para seniman penari.

Untuk sertifikasi melibatkan Lembaga Sertifikasi Profesi ( LSP), pelaksanaan akan digelar pada tanggal 6 Maret sampai 13 Maret 2023.

” Kita sudah merancang dan komunikasi dengan pihak Kemendikbud dibawah Dirjen Kebudayaan terkait rencana sertifikasi seniman penari,” ungkap Rohmana Kabag Kesra Setda Kabupaten Karawang saat ditemui dikantornya, senin (20/2).

Rohmana mengatakan, untuk sertifikasi akan diberikan kepada 30 seniman penari, baik seniman penari tradisional dan modern.

” Insya Allah ditahun ini kita bisa melaksanakan sertifikasi untuk 30 orang seniman penari, sertifikasi ini awalnya permintaan dari para seniman kita hanya memfasilitasi, mudah- mudahan 30 orang ini bisa lulus tersertifikasi, “ucapnya.

Baca Juga : Pemkab Karawang Bakal Berikan Penghargaan Kepada Para Seniman

Rohmana menjelaskan, alasan memberikan sertifikasi kepada para seniman tersebut berawal dari suatu prestasi para seniman penari di Karawang bukan hanya tampil di kancah Nasional tetapi sampai Internasional.

” Luar biasa  para seniman Karawang ini tampilnya bukan hanya ditingkat Kabupaten, Provinsi atau pun Nasional tapi sampai Internasional, dimana ditingkat Internasional sertifikat itu menjadi salahsatu syarat,” katanya.

” Ada satu cerita waktu itu mengirim 5 orang seniman namun yang  berhak tampil harus memiliki sertifikat , sementara hanya ada 1 orang, akhirnya yang 4 orang hanya jadi pendamping saja, bahkan diluar Negeri seorang Nayaga atau pemain alat kesenian saja jangankan memainkan alat pegang pun tidak bisa kalau belum memiliki sertifikat,” terangnya.

Manfaat seniman memiliki sertifikat dikatakan Rohmana adalah sebuah pengakuan atau memiliki legal.

” Manfaat seseorang memiliki sertikat adalah sebuah pengakuan bahwa mereka itu benar benar seniman, seniman kita secara kemampuan, tekhnik dan sebagainya sudah luar biasa tetapi secara legal kaitan dasarnya apa, nah itulah perlunya sertifikat,” jelasnya.

Sertifikasi yang akan dilakukan menurut Rohmana yaitu dengan metode observasi dan Fortopolio.

” Metode Fortopolio itu harus bisa menampilkan dokumen, misalkan seniman itu sudah tampil dimana, sememtaran kalau observasi istilahnya mendalami atau mereka paham dibidang tarinya disisi mana,” ucap Rohmana.

” Makanya dalam pelaksanaan sertifikasi ini tidak langsung melakukan tes dan wawancara, tetapi dilakukan pembekalan terlebih dahulu selama 4 hari, dihari ke 5 nya baru tes oleh tim penguji,” jelasnya.

Rohmana berharap momen sertifikasi ini untuk dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para seniman penari.

” Kami harapkan kepada para seniman penari yang beruntung tahun ini memperoleh kesempatan mengikuti sertifikasi  tolong dimanfaatkan, karena momen ini sangat langka jangan sampai tidak ada keseriusan dari peserta, mudah-mudahan dari 30 peserta ini lulus dan memiliki sertifikat,” tutupnya.(Wan)

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *