Karawang, JabarNet.com-Opening Ceremony (oc) kegiatan Intermediate Training atau Latihan Kader (LK) II Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Karawang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang. Acep Jamhuri. Oc di laksanakan di gedung singaperbangsa lantai 3, Kamis (23/1/2020).
Dalam pantauan Jabarnet.com, selain Sekda Kabupaten Karawang hadir juga DPRD Kabupaten Karawang seperti Dedi Rustadi, KAHMI, Perwakilan PB. HMI turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Ketua Umum HmI Cabang Karawang Fajar Ardiansyah, mengungkapkan bahwa Intermediate Training atau Latihan Kader 2 (lk 2) merupakan kewajiban dari pengurus Cabang untuk menyelenggarakannya setiap 1 tahun sekali, karena apabila tidak menyelenggarakan akan turun status cabangnya.
“LK 2/intermediate training program kerja wajib yang harus dilaksanakan oleh temen-temen cabang. Kalau tidak melaksanakan akan turun status cabangnya. Dalam kesempatan ini kita menyelenggarakan LK 2 & LKK (latihan khusus kohati)”.
Lanjut fajar ketua HmI Cabang Karawang menjelaskan, bahwa peserta dari seluruh cabang HmI se-indonesia, kurang lebih ada 25 cabang,kemudian untuk pembicara-pembicaranya dari nasional, seperti Ayahanda Akbar Tanjung, penulis tentang ahmad subarjo (pahlawan kemerdekaan).
Sementara itu selama 1 minggu peserta akan diberikan 18 materi yang akan dibawakan oleh pemateri nasional dan lokal.
Fajar juga menyampaikan harapannya dilaksanakan LK 2 & LKK ini, tiap peserta mampu memperkenalkan kepada temen-temen yang ada di daerah, sehingga temen-temen yang didaerah dapat mengetahui bahwa Karawang memiliki potensi, selain di segi pertanian & industri ada juga wisata-wisata sejarah. Seperti rumah penculikan Bung Karno berlokasi di Rengasdengklok, & selesai LK 2 peserta akan di ajak kerumah Bung Karno.
Perlu diketahui bahwa LK 2 & LKK dimulai dari tanggal 20 Januari 2020 & berakhir pada tanggal 30 Januari 2020. Untuk peserta yang mendaftarkan makalah sekitar 80 orang & yang lolos ada 47 orang.
Terakhir Fajar mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang karena telah memberikan fasilitas yaitu tempat training di Disnaker (dinas ketenagakerjaan & transmigrasi).
“Alhamdulillah kita diberi fasilitas di Disnaker, karena Karawang sendiri sebenarnya dalam kegiatan training tingkat nasional itu fasilitasnya sangat kurang, adapun balai diklat sampai hari ini belum beres”. Pungkasnya.(Mar/red)