GARUT, – Satu bulan lagi pemilihan umum akan di gelar, Pesta Demokrasi memilih pasangan Presiden dan Wakil Presiden serta memilih para wakil rakyat Legislatif dan DPD akan segera dilakukan.
Bertempat di salah satu Hotel di kawasan Cipanas Garut, Bawaslu Jawa Barat paparkan data temuan terkait adanya selisih penghitungan jumlah surat suara pemilu yang muncul akibat berbeda hitungan dengan KPU Jawa Barat, Senin malam (18/3/19).
Dalam Konferensi Pers yang digelar di Garut Ketua Bawaslu Jabar Abdullah Dahlan mengatakan,” kemungkinan munculnya potensi kekurangan surat suara akibat selisih sebanyak lebih dari 200 Ribu lembar, surat suara Pilpres dan DPD, serta belasan ribu untuk surat suara Pileg.
Penghitungan jumlah surat suara didasarkan pada kenyataan peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2018, tentang kebutuhan tahap pemungutan dan penghitungan suara di TPS,” ucap Dahlan.
Lanjut Dahlan, sedangkan berdasarkan pada peraturan KPU Nomor 15 tahun 2018 tentang pengadaan barang, dari jumlah lebih dari 33 Juta surat suara untuk Pilpres dan DPD, terdapat selisih dua ratus lima ribu lebih, sedangkan untuk pileg terdapat selisih belasan ribu lembar.
Selisih itu muncul setelah Bawaslu menghitung surat suara berdasarkan DPT ditambah 2% untuk tambahan di setiap TPS, berbeda dengan hitungan KPU, penambahan 2% surat suara ditambah dari DPT secara global,” jelas Dahlan.
Selain memaparkan selisih, Dahlan pun menyebut ada puluhan ribu surat suara untuk semua jenis pemilihan dalam keadaan rusak, banyak pula kabupaten dan kota yang hingga kini belum sepenuhnya menerima logistik surat suara.
Waktu yang dekat jelang pemilu kebutuhan logistik utama berupa surat suara masih terbilang belum maksimal di lakukan oleh KPU,” beber Dahlan.
Untuk itu, Dahlan meminta kepada KPU Jabar, untuk segera mendistribusikan logistik Pilkada kesetiap daerah, guna mengantisipasi keterlambatan, karena waktu pencoblosan tinggal 1 bulan lagi,”pungkasnya(idr).
