Karawang

H. Enan Dapat Mandat di DPD Gerindra, Bukan ‘Orang Ketiga’ Dalam Kisruh DPC Gerindra Karawang

H. Enan Supriyatna SH. Saat menyampaikan keterangannya kepada kutipan.co.id Pada Kamis (1/7/19).

KARAWANG, – Disebut – sebut menjadi orang ke tiga dalam permasalahan internal DPC Partai Gerindra Karawang, H. Enan Supriyatna SH angkat bicara.

“Sebetulnya saya tidak merasa ikut masuk kepermasalahan internal kepengurusan DPC Gerindra Karawang. Namun, saat ini di Jawa Barat ada 8 Kabupaten yang menjadi salah satu perhatian DPD dan DPP Partai Gerindra,”ujar H. Enan Supriyatna SH, mengatakan kepada kutipan.co.id, Kamis (1/7/9).

Dikatakan H. Enan, hal tersebut di akibatkan surat yang diajukan DPC langsung ke DPP, dan tidak melalui DPD.

“Mungkin saja dengan surat yang pertama dari DPC yang diajukan ke DPP ada bagian dari pada ketersinggungan dari pihak DPD,
karena surat tersebut tanpa ada rekomendasi dari DPD. Kebetulan hubungan saya dengan Ketua DPD sangat baik, dan nama saya tidak tercantum dalam surat yang diajukan oleh Ajang Supandi tersebut,”ungkap H. Enan.

Lebih lanjut, H. Enan mengatakan, dirinya mengaku sebelumya sudah di rekom oleh ketua DPD untuk duduk di kepengurusan DPD Partai Gerindra. Namun lebih memilih untuk berbakti di Karawang.

“Sebelumnya, saya sudah di rekom untuk duduk di kepengurusan DPD, mungkin karena saya orang Karawang. Kalau dipercayakan, saya ingin membangun Karawang saja, dan mungkin itu permasalahana awalnya.

Dengan begitu, ada pertimbangan DPD, jika saya ada dipihak ketiga saya rasa tidak juga, karena ini memang target kebutuhan partai, dimana bukan hanya di Karawang saja, ada 8 kabupaten dijabar,”ulas H. Enan mengatakan sambil tersenyum.

Masih dikatakan H. Enan, dirinya berharap agar masuk di struktural DPC, berdasarkan keinginan mereka yang pada waktu itu berjuang bersama di Pilpres.

“Harapannya saya masuk di struktural DPC, sesuai dengan keinginan temen temen DPC waktu perjalanan di Pilpres kemarin, cuman kan tidak di akomodir. Saya juga tidak tahu ya, sekelas saya dimana-mana di minta langsung duduk, padahal permintaan nya ini cuman duduk di bendahara, tidak mesti harus Ketua, kenapa harus ada sesuatu kekhawatiran, itu tak tahu, ya itu tinggal dipertanyakan saja ke pak Ajang,”jelas H. Enan.

H. Enan juga mengatakan, dirinya sangat menyayangkan atas sikap Ajang, kenapa suatu potensi tokoh harus tidak dirangkulnya, padahal jika benar ia ingin membesarkan partai seharusnya bisa mendengarkan pendapat dari DPD, padahal DPD saja menganggap dirinya layak duduk di KSB di DPD, akan tetapi ada apa ajang.

“Harusnya kalau saya seperti pak Ajang, ada suatu potensi tokoh harusnya di rangkul untuk bangun bersama kita besar kan partai, ternyata kita tidak diperhatikan. Nah ini bagian kekecewaannya, Sebab Endang Sodikin tuh di hapus dalam kepengurusan baru di DPC sekarang, padahal posisinya ia masih aktif,”timpal H. Enan.

Yang jadi masalah, dua struktural surat yang diajukan persi Ajang Supandi dan Persi Endang Sodikin, kalau Persi pak Edang Sodikin saya masuk kedalam struktur Bendahara, ya saya mau di tempatkan di mana juga saya akui saya orang baru, maksa saya harus memaksa ga mungkin lah.

“Padahal ini harapan dari DPD juga, mereka berharap sekelas saya bisa diakomodir untuk masuk di kepengurusan KSB,”pungkasnya(Joe).

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *