Karawang

Ditunjuk Mensos Jadi Penyalur Beras BPNT, Bulog Sub Divre Karawang Tunggu Dinsos

Kepala Perum Sub Divre Bulog Karawang Rusli.

KARAWANG, – Kepala Perum Bulog Sub Divre Karawang tengah fokus mempersiapkan program Kementerian Sosial (Kemensos) yang rencananya akan menyerap beras milik Perum Bulog dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan penyaluran beras ke masyarakat juga sebagai bentuk sinergiritas antara Pemerintah dengan Bulog, sesuai keputusan Kemensos RI dan Kepala Bulog pusat.

Kepala Perum Bulog Sub Divre Karawang, Rusli mengatakan, ditahun 2019 ini pihaknya mengakui memiliki stok beras sebanyak 15.700 ton lebih, sedangkan stok 2018 dirinya juga mengaku masih mempunyai stok 60 ribu ton lebih.

“Tentunya kalau berbicara stok secara pasokan Bulog saat ini sudah siap, Namun memang saat ini kami tinggal menunggu hasil kesepakan mekanisme dan data dari penerima program BPNT dari pihak Dinas Sosial (Dinsos),”uncap Rusli mengatakan diruang kerjanya kepada kutipan.co.id, Kamis (17/719).

Ditambahkan Rusli, untuk surat edaran kesepakatan dari Kemensos dan Bulog sendiri dirinya sudah menerimanya, dipastikan bulan Agustus paling lambat bulan September kegiatan ini harus sudah jalan.

“Menurut issu yang ada, perkiraan September itu sudah jalan, tapi kayanya Agustus saja sudah bisa jalan, tinggal kita lihat nanti kesiapan di daerah ini bagaimana. Karen selama ini kan untuk program BPNT ini sebelumnya sudah dijalankan oleh Dinsos, dan biasanya masing-masing daerah ini mekanismenya terkadang berbeda,”ungkap Rusli.

Rusli mengatakan, bahwa pihaknya sebelumnya mengetahui Dinsos sendiri mengambil beras untuk BPNT dari supplier masing-masing melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

“Mereka awalnya sudah punya supplier. Dan supplier itu saat ini sudah pada merapat ke Bulog, rencanya mereka mau ikut semua mekanisme yang dikeluarkan dari bolug,”jelas Rusli.

Lebih lanjut Rusli mengatakan, pihaknya akan menyeragamkan jenis beras yang akan dipakai program BPNT ini, dan pihaknya juga saat ini sudah memilih jenis beras yang akan disalurkan kepada masyarakat sebagai program bantuan dari pemerintah.

“Nanti akan kita kemas ulang dan akan di seragamkan jenis beras yang akan diturunkan ke program BPNT setelah ada kesepakan dengan Kemensos dan e-warung, sedangkan jenis beras yang akan di pakai sepertinya jenis beras premium yang harganya per-kilo dikisaran Rp. 12 ribu ke atas,”tandasnya.

Hingga kini Dinsos juga masih menunggu kepastian dari kemensos, walaupun untuk surat edaran dari Kemensos sendiri sudah keluar, tinggal kita rencanya nanti rembuk kembali bersama Dinsos bagaimana program BPNT ini mau kemas,”pungkasnya(Joe).

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *