DaerahEkbis

Bupati Karawang “Tidak Tepati Janji”, Ribuan Hektar Sawah Kekeringan

Janji Bupati Karawang, Buatkan Penampungan Air Belum Ditepati ?

Karawang, JabarNet.com– Kemarau panjang membuat cadangan air di sejumlah wilayah Kabupaten Karawang mengalami kekeringan. Warga pun tampak kesulitan untuk memperoleh air bersih, baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk mengairi ladang dan sawah mereka.

Kabar terkini kekeringan yang melanda Kecamatan Pakisjaya dalam tiga bulan terakhir ini berdampak pada tidak bercocok tanamnya para petani di Kecamatan Pakisjaya. Desa yang terparah mengalami kekeringan yaitu Desa Tanjungmekar, Desa Tanjungbungin, Desa Solokan, dan Desa Tanahbaru.

Seluas 300 hektar sawah yang tidak bisa ditanami di desa Tanjung mekar, 300 hektar sawah di Tanjungbungin, 400 Hektar sawah di desa Solokan, dan 250 Hektar sawah di Desa Tanah baru.

Menurut Acep Burhan (46) petani asal desa Tanjungmekar mengungkapkan sebanyak 1250 hektar sawah tidak bisa ditanami dan air di sumur warga juga kekeringan.

“Bukan hanya sawah yang kekeringan, sumur warga juga mengalami kekringan yang mengakibatkan cuci mencuci, mandi, dan keperluan yang didominasi untuk keperluan rumah tangga yang tidak maksimal ,sehingga higenitas dan sanitasi lingkungan di rumah rumah semakin buruk keadaannya,” ungkapnya.

Masih menurut Burhan, atas persoalan tersebut warga Kecamatan Pakisjaya meminta kepada Bupati Karawang, Perum Jasa Tirta, Kepala Dinas Pertanian, DPUPR, untuk segera bertindak mencari solusi dengan menggunakan teknologi atau inovasi tepat guna agar tidak terjadi kekeringan berulang ulang setiap musim kemarau datang.

“Kami berharap agar saluran irigasi di sepanjang Kecamatan Pakisjaya dilakukan normalisasi, bukan hanya itu Pemkab Karawang juga harus membuatkan embung air, pompa hydran, dan pompa air bersih.

“Managemen jadwal buka dan tutup pintu air juga harus konsisten, tegas benar dan baik, jangan sampai ada penutupan pintu pintu air ilegal di luar yang ditetapkan pihak yang berwenang,”Kata Acep Burhan, Kamis (3/10/2019)

Lanjut Acep, pihaknya sangat menyayangkan pengerukan normalisasi irigasi dilakukan saat Bupati datang pada kegiatan Paten saja, setelah itu tidak lagi dilakukan mungkin karena takut dipertanyakan perihal irigasi. Seharusnya ini memang sudah menjadi tanggungjawab Pemerintah untuk mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat.

“Masa kerja cuma karena ingin ibu senang saja, selebihnya diabaikan, nyatanya sampai hari ini irigasi disepanjang Kecamatan Pakisjaya masih dangkal, dan kekeringan masyarakat Pakisjaya masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih,” kata Acep

Bicara kerugian kata Acep, petani di Pakisjaya saat ini mengalami kerugian karena ratusan hektar sawah menjadi tidak produktif akibat kekeringan. Namun sangat aneh, di Kecamatan Batujaya air irigasi sangat melimpah, pungkasnya

Bupati Karawang, Teh Celli

Sementara saat pantauan JabarNet.com, waktu itu di gedung Bupati di hadapan awak media dan dihadiri Kepala Dinas PUPR Drs.Acep Jamhuri, menjanjikan untuk mengatasi kekeringan, Pemkab mengintruksikan ke dinas PUPR agar membuat EUMBUNG untuk penampungan air bilamana kondisi kekeringan terus berlanjut.

“Untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau panjang, rencana dekat saya  mengintruksikan agar PUPR segera membuatkan eumbung sebagai penampungan air, “ Pungkasnya.

(wan)

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *