Karawang, JabarNet.com– Pasca kekalahan Pilkades Desa Sindangsari berbuntut pada dilakukannya demonstrasi hingga pengrusakan kantor Kecamatan Kutawaluya oleh masa salah satu peserta Pilkades, Rabu (04/03/20).
Aksi demonstrasi yang dilakukan dari salah satu kubu peserta Pilkades Desa Sindangsari itu, dilatarbelakangi oleh dugaan kecurangan terjadi dalam pesta demokrasi tingkat Desa tersebut mulai dari DPT yang tak sama sampai ada warga yang tidak terdaftar. Atas kejadian tersebut dikabarkan sebanyak 23 orang diamankan pihak yang berwajib.
“Menurut informasi sudah 23 orang yang di amankan untuk di mintai keterangan pihak kepolisian, dan sudah di tangani pihak polres Karawang,” kata Camat Kecamatan Kutawaluya Rohman, kepada JabarNet.com dikantornya, Rabu (04/03/20).
” Tuntunnya sih ya menurut mereka ada Dpt yang tidak sama, ada juga warga yang tidak terdaftar. mereka meminta untuk pelantikan di tunda, tapi kan tidak bisa seperti itu. kalau memang ada kekurang puasan atau hal keberatan kan ada jalurnya atau mekanismenya melalui gugatan. tidak dengan berbuat anarkis,” timpal Rohman.
Menurut pantauan JabarNet.com, sekelompok masa dari salah kubu calon kades Desa Sindangsari bernama Aying, mendatangi kantor Kecamatan Kutawaluya sekitar jm 09.00 wib, lalu melakukan demonstrasi sampai pengrusakan. Atas insiden tersebut pintu gerbang, kaca jendela dan pintu Kecamatan mengalami kerusakan.
Kendati telah terjadi insiden pengrusakan di kantor Kecamatan Kutawaluya, kata Rohman melanjutkan, tidak berdampak terhadap pelayanan terhadap masyarakat.
Sejauh ini pelayanan terhadap masyarakat dalam pengurusan surat surat tetap berjalan normal.
“Untuk pelayanan di kantor Kecamatan tetap normal tidak ada kendala, meskipun sempat terjadi adanya pengrusakan kantor, tadi juga sudah saya sampaikan kepada masyarakat Desa Sindangsari termasuk ke pak Aying sendiri calon yang kalah. untuk menenangkan masyarakatnya agar tidak membuat kegaduhan lagi atau demo,” tandasnya. (End)
