KARAWANG, JabarNet.com– Kepala Dinas Perikanan (DP) Kabupaten Karawang, H. Ade Sudiana berupaya mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi perikanan di Dinas yang baru ia pimpin.
Hal itu ia lakukan sebagai perhatian khusus di awal kepemimpinannya dalam menyikapi lemahnya retribusi yang lemah di awal triwulan ke empat tahun 2022.
Seperti diketahui, jika retribusi dari sektor perikanan di Karawang tersentral pada dua sumber, yaitu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Balai Benih Ikan (BBI), dimana pada awal triwulan ke Empat baru tercapai Dua puluh Lima persen dari target tahun 2022 sebesar Tujuh ratus tujuh puluh lima juta rupiah.
“Kita identifikasi dulu, sumber PAD di Dinas Perikanan Karawang, kan ada dua sumber, dari TPI dan BBI, dimana kita punya 12 TPI dan 2 BBI,” ujar H. Ade Sudiana kepada awak media, Kamis (20/10).
Dalam menyikapi lemahnya pendapatan Ade Sudiana akan memanggil seluruh Manager TPI dan BBI untuk meminta klarifikasi apa kendala atau permasalahan yang menjadi penyebab lemahnya retribusi.
“Hari Senin kita akan undang semua manager TPI dan BBI, kenudian kita minta klarifikasi serta pertanggungjawabannya, kenapa sampai bulan Oktober PAD masih rendah, karena menurut informasi dari 12 TPI itu tidak semuanya aktif hanya 3 TPI saja yang aktif dengan maksimal,” jelasnya.
“Kita pertanyakan apakah target telalu besar ataukah ada kendala lain, karena manager TPI ada honornya juga dari Kabid Tangkap, yang seharusnya memicu kinerja yang maksimal,” tambahnya.
Kendati masih lemahnya PAD dari sektor perikanan, Ade mengaku akan maksimal dalam menggenjot potensi pendapatan, sampai akhir tahun 2022.
“Kita akan identifikasi masalahnya, kemudian kita maksimalkan semua potensi – potensi pendapatan, semoga target dapat tercapai sampai akhir tahun,” tandasnya. (red)
