DaerahJawa Barat

Bapenda Karawang Luncurkan Program Pemuda Pedang Atasi Permasalahan PBB-P2

Bapenda Karawang Pajak PBB-P2

KARAWANG, JabarNet.com- Badan Pendapatan Daerah ( Bapenda ) Kabupaten Karawang terus melakukan terobosan dan Inovasi upaya meningkatkan PAD dari sektor Pajak.

Dalam pelaksanaan pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ( PBB-P2) yang akuntabel, Badan Pendapatan Daerah ( Bapenda ) Kabupaten Karawang dituntut untuk dapat mengoptimalkan berbagai sumber daya dan kewenangannya.

Terlebih untuk penyelesaian permasalahan di sektor PBB-P2 tidak hanya sekedar bergantung pada Bapenda Kabupaten Karawang saja, melainkan juga turut melibatkan stakeholder lainnya, diantaranya yaitu, Kantor Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) selaku instansi yang mengelola administrasi pertanahan.

Oleh karenanya, Bapenda Kabupaten Karawang terus melakukan inovasi dan terobosan -terobosan baru disektor perpajakan daerah. Salah satunya melalui program inovasi, Pemutakhiran Data dengan Pemanfaatan Peta Bidang Tanah (PEMUDA PEDANG). Dimana sebelumnya, telah dilaksanakan Penandatanganan Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja antara Pemerintah Kabupaten Karawang dengan Kepala Kantor ATR/BPN Karawang, pada 6 Oktober 2023 lalu.

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) tersebut dilakukan berkaitan tentang Pengintegrasian Data Pertanahan dengan PBB-P2 dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Karawang.

PEMUDA PEDANG adalah program inovasi yang digagas oleh Kepala Bidang Pelayanan Pajak Daerah (P2D), Ade Sudrajat yang didukung penuh oleh Kepala Bapenda Kabupaten Karawang, Asep Aang Rahmatuallah.

Kepala Bapenda Kabupaten Karawang, Asep Aang Rahmatuallah menjelaskan, kondisi data administrasi PBB-P2 yang digunakan saat ini masih merupakan data hasil serah-terima pengelolaan PBB-P2 dari Pemerintah Pusat akhir tahun 2012.

Dalam kondisi tersebut, lanjutnya, pemutakhiran data PBB-P2 hanya akan dilaksanakan apabila terdapat Pengajuan data baru oleh wajib pajak/pemilik tanah. Dimana, Pemilik tanah mengajukan proses mutasi PBB-P2 dan Hasil pendataan dari Tim Pendataan Pajak Daerah.

Di sisi lain, Asep Aang menerangkan, meningkatnya jumlah Piutang PBB-P2 salah satunya disebabkan oleh Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) yang tidak diketahui pemiliknya, double anslaag (SPPT ganda). Kondisi ini menyebabkan daftar Piutang PBB-P2 tidak mencerminkan nilai piutang yang sesungguhnya dan sulit ditagih/dihapuskan.

“Untuk itu, sinergitas dengan berbagai stakeholder PBB-P2 perlu terus dikembangkan, sehingga dapat tercipta sinergitas dan kolaborasi yang erat melalui kerjasama guna mengoptimalkan penerimaan daerah di sektor PBB-P2, sekaligus menyelesaikan berbagai permasalahan yang meliputinya,” kata Asep Aang, Jumat (10/11/2023), dikantor Bapenda Kabupaten Karawang.

Salah satu strategi untuk permasalahan piutang PBB-P2 yaitu melalui program PEMUDA PEDANG, melakukan pemutakhiran data base PBB-P2 dengan pemanfaatan peta bidang tanah yang sudah terdaftar di Kantor Pertanahan (tanah yang sudah bersertipikat), ujarnya menambahkan.

“maka pada 6 Oktober 2023 yang lalu telah dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja antara Pemerintah Kabupaten Karawang dengan Kantor ATR/BPN Kabupaten Karawang tentang Pengintegrasian Data Pertanahan dengan Pajak Bumi dan Bangunan,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang P2D Bapenda Kabupaten Karawang, Ade Sudrajat atau yang akrab disapa Adjat, menyampaikan, tahun 2023 ini Kepala Bapenda beserta seluruh jajaran, telah berkomitmen untuk mengambil langkah strategis terkait piutang PBB-P2 yang setiap tahunnya bertambah.

Target sementara ini, Adjat memaparkan, di 10 kecamatan untuk dilakukan pemutakhiran data PBB -P2 atas SPPT/NOP khususnya SPPT yang dobel.

“Sementara ini baru dilakukan verifikasi sebanyak 360 SPPT/NOP dobel anslag dan dilakukan pembatalan tahun ini sehingga mulai tahun 2024, SPPT nya tidak ditetapkan/tidak diterbitkan lagi sehingga potensi piutang akan berkurang sebesar 5,6 milyar. Upaya penagihan piutang PBB P2 pun kita intensifkan,”paparnya.

Adjat menambahkan, Kerjasama dengan Kantor Pertanahan dalam pengintegrasian data pertanahan dengan data PBB- P2 akan dilanjutkan ditahun 2024 mendatang. Seperti sertipikat sudah ganti nama tapi SPPT nya masih pemilik lama, sertipikat sudah dipecah tapi SPPT belum dipecah (SPPT masih induk), juga sebaliknya obyek tanahnya sudah digabung dalam sertipikat tapi SPPT belum dilakukan penggabungan.

” nah ini yang akan kita lakukan, pemutakhirkan data base PBB P2 nya.
Kita sedang melakukan pemutakhiran pemetaan blok/bidang di salah satu desa wilayah utara Karawang ini akan dibuatkan model pembenahan data base PBB P2 kalau di Kantor Pertanahan ada yang namanya Nilai Desa Lengkap (NDL) seluruh bidang tanah terpetakan dan memiliki NIB,” jelas Adjat gamblang.

“Untuk mengoptimalkan potensi Kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi melalui Pendataan potensi potensi pajak daerah khususnya PBB P2, Tim Kami turun ke lapangan utk melakukan pendataan potensi PBB-P2 . Bapenda tetap bergerak untuk optimalisasi pendapatan Pajak Daerah di Kabupaten Karawang,” pungkasnya.

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *