Karawang, JabarNet.com – Bantuan Sosial Gubernur Jawa Barat untuk masyarakat terdampak pandemi covid-19 di Kabupaten Karawang bermasalah. Permasalahan Bansos Gubernur Jabar itu karena banyaknya data penerima yang sudah meninggal dan dobel penerima.
Atas hal tersebut anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Sri Rahayu Agustina bersama anggota DPRD Kabupaten Karawang Indriyani mendatangi Kantor Pos Karawang, Rabu (6/5/2020).
Kedatangan wakil rakyat ini untuk mengetahui penyaluran bantuan sosial (bansos) Gubernur Jawa Barat kepada masyarakat Karawang. Pasalnya ia mendapatkan informasi penyaluran tidak tepat sasaran, sehingga pihaknya kroscek lapangan langsung.
Dalam dialognya dikantor pos, diketahui data yang diketahui ialah data lama. Ada 150 orang data itu penerima sudah meninggal dunia, sementara data double penerima sekitar 500 orang.
“Yang perlu kita perlu cari tahu adalah datanya. Dinsos gunakan data lama, sehingga kita ketahui yang sudah meninggal dunia masih tercatat menjadi penerima. Kita sangat menyayangkan hal demikian,” kata Sri dalam dialognya.
Sri meminta, untuk penyaluran tahap kedua harus sesuai kondisi dilapangan yang sebenarnya. Data itu perbaiki kembali. Kantor pos hanya mengirimkan barang saja berdasarkan data dari dinas.
“Ditanya ke petugas yang mengirimkan sembako kendalanya RT/RW, bahkan kepala desa tidak mau membantu untuk menyampaikan sembako. Alasannya bantuan sedikit tiap desa, mereka takut menjadi suatu komplen masyarakat,” kata dia lagi.
Sebab itu, penyaluran selanjutnya menjadi bahan evaluasi agar lebih baik dari sebelumnya.
“Kita evaluasi,” ujarnya. Usai di Kantor Pos Sri Rahayu bersama Indriyani kroscek gudang Bulog di Warungbambu dan Palumbonsari. Mereka melakukan kroscek paking sembako. (red)