Karawang,JabarNet.com- Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang, H. Acep Jamhuri menjadi pembicara acara kolaborasi antara Fealac Warriors, SMA-SMP Al Kenzie Bandung, Rumah Produktif Indonesia, Komite Utang Kehormatan Belandca, Histori Bersama secara virtual pada Selasa (6/10/20) pukul 19.30 WIB sampai selesai.
Tema diskusi tersebut “Kejahatan perang Belanda di Karawang”. Selain Sekda Karawang sebagai pembicara, yang ada berbagai ahlinya. Misalnya Jeffry M Pondang, Ketua Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda, Marjoelin Van Pagee Founder Historia Bersama, DR. Ajid Thohir, M.Ag Sejarawan Muslim dan Ary Sulistyo, Diretur Warisan Budaya Bangsa RPI. Diskusi sejarah itu dipandu oleh moderator Aeman Fealac Warriors.
Dalam diskusinya itu membahas vonis Pengadilan Den Haag kepada Belanda pada tahun 2011 mewajibkan Belanda meminta maaf dan membayar ganti rugi pada Janda atau anak dari Korban Rawagede Karawang Jawa Barat.
Kemenangan di Pengadilan Den Haag ini tidak lepas dari peran aktif Komite Utang Kehormatan Belanda mendampingi para janda dan korban hingga kemenangan didapatkan di tahun 2011.
Kemenangan Rawagede ini menjadi pemicu atas tuntutan kajahatan Belanda lainnya di Indonesia seperti Sulawesi dan di pihak Belanda pun meluncurkan Mega Proyek ind45-50.org yang dilakukan oleh KITLV NIMH NIOD & di pihak Indonesia ada UGM.
Karawang Pangkal Perjuangan ialah tagline Kabupaten Karawang, dan dalam konteks kejahatan perang Belanda Karawang Pangkal Kemenangan.
Maka dari itu, malam tadi berdiskusi dengan beberapa aktor yang terlibat dalam kemenangan Rawagede di Den Haag dan membahas kondisi kekinian.
Sekda Karawang menjelasan peristiwa saat itu yang menimpa masyarakat, khususnya di wilayah Rawagede. Hingga sekarang ada Monumen Rawagede sebagai bentuk pengetahuan untuk masyarakat. Pasalnya di monumen itu ada menjelaskan ringkas peristiwa terjadi.
Tak hanya Rawagede, Sekda juga menceritakan peristiwa di Rengasdengklok sampai terjadinya perumusan teks proklamasi. Sehingga banyak bukti peninggalan sejarah nasional di Karawang pada masa penjajahan.
Sekda juga turut mengucapkan terimakasih pada panitia penyelenggara atas kegiatan tersebut. Masyarakat harus mengetahui sejarah yang terjadi di Karawang.(red)