Laporan : Abby Aditya
Bandung, Seorang Polisi berpangkat Aiptu menginisiasikan kampung berkebun kepada warga di bantaran Sungai Cilimus, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.
Sepanjang 350 meter di atas sungai tersebut di tanami bermacam variasi tanaman produktif yang bisa dimanfaatkan warga sekitar.
ada yang berbeda dengan daerah rw 04 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Di atas sungai sepanjang 350 meter tersebut berdiri paranggong atau anyaman bambu yang terhampar menutupi sungai tersebut terdapat bermacam variasi tanaman produktif yang bisa dimanfaatkan warga sekitar.
Di balik suasana hijau di RW 04 ini ada seorang Polisi berpangkat Aiptu yang menyempatkan waktunya untuk menggerakkan warga sekitar bercocok tanam dan menjaga kebersihan lingkungannya, Polisi itu dikenal dengan nama Wawan Setiawan yang juga seorang ketua rw 04.
Sikap dan cara bersosialisasi yang diterapkan wawan dapat menyentuh warganya untuk bergerak menjaga kebersihan lingkungan hingga bercocok tanam. Wawan mengakui termotivasi berdasarkan kesadaran diri menjaga kampungnya yang sebelumnya kotor tak terawat.
“Awalnya bermukim di bantaran sungai memang tidak mudah, karena selain bau sampah yang dihasilkan sungai juga pola pikir warganya yang tidak semua bisa dan paham menjaga lingkungan di sekitarnya”, Ucap Wawan.
Perjuangan polisi memang tidak mudah menjadikan kampung tersebut sebagai kampung berkebun, butuh seseorang yang bisa menggerakan warganya untuk menjadikan kampung itu menjadi prototipe kampung berkebun.
“Butuh pengorbanan untuk menjadikan daerahnya hijau, pasalnya, mengubah pola pikir warga tentu tidaklah mudah, warga harus paham dan mengerti manfaat yang akan dihasilkan dari kampung berkebun”,
Sementara itu, kerja keras Wawan pun berhasil mengubah pola pikir warganya untuk bertanam, salah satunya Dedi Royandi alias Yayan, seorang pria yang mengaku mantan bandar narkoba. Yayan kini mulai berangsur meninggalkan dunia hitam yang pernah digelutinya, pria itu kini memilih merawat tanaman jahe merah dan menjual hasilnya.
Daerah RW 04 sendiri dipilih karena warganya semangat untuk membuat kampungnya lebih asri, Program kampung berkebun ini dilakukan di enam kelurahan di Kota Bandung. Namun yang paling bertahan hingga kini hanya RW 04, bahkan kampung berkebun ini juga mendapatkan apresiasi dari daerah lainnya.