Laporan : Apung
Patokbeusi, Subang – Nenek berusia hampir satu abad yang tinggal sebatang kara di Dusun rancajaya, Desa rancajaya, Kecamatan patokbeusi, ini sangat memprihatinkan.
Rumahnya sudah tidak layak dengan hidup mengandalkan bantuan dari tetangga.
Nenek yang bernasib malang itu adalah Nenek RENI 79 tahun yakni lahiran tahun subang 31-12-1939 alamat dusun rancajaya rt 007 rw 002 desa rancajaya kecamatan patokbeusi kabupaten subang jabar.
Di usianya yang senja, hanya tinggal sendirian di rumah yang berdinding bambu bilik.
“Setiap harinya dia hanya mengandalkan uluran tangan dan belas kasihan tetangganya cetus Nenek RANI pada awak Media Kutipan.
Nenek RANI mengaku tinggal di rumahnya itu sejak masih ada suaminya.
Hingga memiliki satu anak, masih menempati rumahnya itu.
Hidup sendiri dijalani sejak suaminya meninggal di tahun 1998. “Suami meninggal tahun 1998,” katanya.
Menurut Nenek RENI, anaknya itu perempuan dan kini tinggal bersama suaminya.
Anaknya, menetap di daerah jawa. “Anak saya yang di jawa tidak pernah pulang, karena jauh itu,” ujarnya dengan bahasa keJawaan.
Meski rumahnya sudah tidak layak huni, Nenek RANI mengaku tidak pernah mendapat program bedah rumah ungkapnya.
Dengan hidup sendiri dan usia yang sudah tua, untuk bertahan hidup Nenek RANI hanya mengandalkan bantuan dari para tetangga, juga dengan maaf Ngemis . “Kadang saya dapat uang dari Ngemis Rp 10 ribu, bisa untuk membeli beras,” bebernya.
Nenek RENI berharap mendapatkan program bedah rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.
Tetapi, selama ini hanya bisa berharap saja. “Selama ini ingin ada yang memperbaiki rumah,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, salah satu tetangga NANO, mengatakan nenek yang usianya hampir satu abad itu memang sudah pernah diajukan program bedah rumah.
Tetapi, hingga saat ini belum mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah pusat maupun pemda .
“Dulu pak Lurah KOKO juga pernah berkunjung, tetapi hanya mendapatkan sembako saja,” kata lelaki 45 tahun tersebut.
Rumah yang ditempati nenek itu, lanjut dia, sudah rapuh dan banyak yang rusak.
Jika dari depan memang terlihat agak bagus “Yang parah itu di bagian dalam, kursi untuk menerima tamu dari papan dan gerai bambu,” cetusnya.
Meski usianya sudah hampir satu abad, masih kata dia, nenek RENI itu masih sehat.
Hanya saja, untuk komunikasi memang harus keras lantaran pendengarannya sudah mulai terganggu.
“Saya sendiri heran dengan umur hampir 100 tahun tapi masih sehat,” katanya.