Foto Ilustrasi
KARAWANG – Masyarakat di Kabupaten Karawang harus waspada ditahun politik ini. Pasalnya ada uang palsu yang beredar, sehingga bisa merugikan masyarakat.
Seperti korban uang diduga palsu, Rosman (29), Warga Margasari Regency, Karawang Timur. Ia mengetahui adanya uang palsu itu ketika hendak pembayaran kredit di BTN pada Senin 11 Januari 2019 mengatakan kepada kutipan.co.id lewat via ponselnya selasa(12/2/19).
“Ia menceritakan kronologis uang yang diduga palsu itu. Saat itu ia hendak pembayaran kredit ke Bank Tabungan Negara (BTN) di Jalan Tuparev Cinangoh, Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur dengan jumlah Rp900.000,-,” ucapnya.
Lanjut Rosman, namun saat dari teller service yang bernama Syarifah Syakirah menghitung uang tersebut ada yang diragukan salah satu pecahan uang Rp100.000,- dengan nomor seri LOH 369157.
“Atas keraguan akan keaslian salah satu uang itu, teller menarik uang pecahan 100.000,- tersebut untuk dikirimkan ke Bank Indonesia (BI),” jelasnya.
Menurut teller, dijelaskan Rosman, uang itu diduga palsu. Maka tidak bisa diambil atau ditukar lagi. Uang ditarik pihak bank. Pihaknya akan melaporkan ke BI untuk memastikan uang itu palsu atau tidaknya.
“Jika uang asli maka akan dikembalikan, dan sebaliknya bila palsu tidak dikembalikan,” kata Rosman, menirusan penjelasan teller service Syarifah.
Ditanya sumber pendapatan uang tersebut, Rosman tidak mengetahui. Pasalnya keseharian aktivitas tempat wilayah perkotaan dan lingkungan pemerintahan.
“Kalau sumber utamanya dimana, saya juga lupa. Yang jelas, sekitar 2 minggu lalu saya ngumpulin uang untuk biaya setoran kredit ke BTN. Memang saya tidak pernah kroscek,” jelas dia yang berprofesi jurnalis disalah satu media.
Masih menurut dia, yang jelas masyarakat harus waspada. Dengan adanya persoalan ini bisa jadi suatu pembelajaran. Pihak aparat penegak hukum juga dapat menyelidikinya jangan sampai ada korban berkelanjutan.
“Ya kalau dibilang rugi, saya rugi. Tadinya mau setoran kredit Rp900.000,- malah menjadi Rp800.000, karena Rp100.000 lagi ditarik pihak bank tidak ada penggantinya,” bebernya.
Atas kejadian itu pihak BTN membuatkan surat tanda terima uang diragukan. Dengan stempel BTN ditanda tangani teller service. Pihak BTN akan melaporkan hal itu ke Bank Indonesia untuk ditindak lanjuti uang tersebut.
Sementara ini Kepala Cabang BTN Karawang belum memberikan keterangan resmi akan penarikan uang diduga palsu tersebut hingga berita ini diredaksi,” pungkasnya(red).