DaerahJawa Barat

Pembelajaran Metode Coaching dan Mentoring, Upaya Disdukcapil Karawang Selesaikan Kasus Pembuatan KTP, KK, dan Akta Kelahiran

KARAWANG, JabarNet.com– Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Karawang memberikan pelatihan keterampilan kepada seluruh pegawai dengan metode Coaching dan mentoring.

Pelatihan keterampilan tersebut upaya Disdukcapil Karawang untuk terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

” Coaching dan Mentoring kurikulum yang sudah berjalan itu nilai-nilai dasar para pegawai yaitu Ber-Akhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif ),”ungkap H.Saepul Mutaqin, Sekretaris Disdukcapil Karawang, rabu (18/9/2024).

Selain nilai-nilai dasar para pegawai diberikan pembelajaran teknis pembuatan adminduk.

” Misalkan bagaimana prosedur membuat akta kelahiran, artinya teknis disini ketika membuat akta kelahiran itu bukan hanya tentang persyaratan yang harus depenuhi yang kemudian terbit akta kelahiran, tetapi disana banyak kasus seperti bagaimana Pemohon yang tidak ada orangtuanya, bagaimana kalau pernikahannya  tidak tercatat oleh Negara, lalu seperti kasus lain membuat akta kelahiran tapi orang tuanyanya di luar Negeri, nah itu kan kasus-kasus tertentu disini lah di tuntut para pegawai harus paham, makanya diadakan pembelajaran melalui Metode coaching dan mentoring,” bebernya.

Baca juga: Jumlah Penduduk di Kecamatan Klari Karawang Urutan Pertama Paling Padat Tercatat 195.489 jiwa, Ini Penyebabnya

Kemudian dikasus lain seperti pedaftaran pembuatan Kartu Keluarga dan KTP.

” Ini juga kasusnya banyak, dan ini harus dikuasai oleh para pegawai, jadi pembelajaran metode Coaching dan menthoring ini mendidik para pegawai paham nilai-nilai dasar Ber-Akhlak dan teknis bagaimana menerbitkan Adminduk,” terangnya.

Sejauh ini Disdukcapil Kabupaten Karawang telah memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dengan berbagai program yang diluncurkan.

” Kebijakan program kita ini berdasarkan keinginan masyarakat, misalnya masyarakat ingin cepat pembuatan KTP, kita membuat kebijakan satu hari jadi, kemudian masyarakat ingin lebih dekat lalu kita meluncurkan kebijakan secara online, banyak kegiatan kita berpikirnya secara emphatise, yaitu bagaimana sebuah program itu sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat,” pungkasnya.

Shares:

Related Posts