KARAWANG, JabarNet.com – Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang mengirimkan 14 orang mahasiswa tanggap darurat bencana untuk membantu korban gempa ke Cianjur.
Koordinator lapangan, Oo Iskandar, mahasiswa tanggap bencana darurat tersebut kemudian dibagi menjadi dua tim.
“Tim 1 tanggap darurat evakuasi dan assesmant terdiri dari 6 personil mahapala UBP Karawang. Tim 2 pasca bencana terdiri dari 8 personil, 5 orang psikologi (trauma healing), 3 mahasiswa farmasi (medis),” katanya, Minggu, (27/11).
Adapun tugas Tim ketiga, lanjutnya, bertugas untuk mendistribusikan logistik yang terdiri dari 2 orang mahasiswa perwakilan Fakultas.
“Tim 3 ini mendistribusikan logistik hasil dari penggalangan bantuan yang telah dilakukan oleh UBP Karawang sebelumnya. Seperti, selimut, obat-obatan, kasur, perlengkapan mandi, susu bayi, makanan, air mineral, dan lain-lain yang menjadi kebutuhan masyarakat,” sebutnya.
Menurut Oo Iskandar, hari pertama terjun ke lokasi gempa, kondisi setempat sangat krisis. Saat itu, banyak lalu lalang ambulan untuk melakukan evakuasi. Kemudian, Tim 1 langsung membantu melakukan evakuasi tanggap darurat.
“Team mulai membantu dari proses evakuasi korban, mendirikan posko atau tenda pengungsian, distribusi logistik, kesehatan, dan trauma healing,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan Oo Iskandar, setiap hari di lokasi selalu terjadi gempa susulan, dan hujan deras di setiap sore hari.
“Jadi banyak warga yang tertimpa reruntuhan dari luka ringan sampai berat, bahkan meninggal dunia,” ucapnya.
Tentunya, kondisi tersebut membuat para warga yang terdampak gempa mengalami kondisi kesehatan yang kurang baik, seperti mengalami demam, batuk, dan flu akibat cuaca hujan.
“Mayoritas demam, batuk, flu akibat hujan,” ungkapnya.
Belum lagi, di lokasi terdampak gempa mengalami krisis air bersih.
“Iya krisis air bersih, tapi pihak pemerintah masih berupaya mendistribusikan air bersih ke sejumlah titik lokasi yang terdampak gempa secara menyeluruh,” tutupnya.(Muhtar)
