KARAWANG, – Beredarnya informasi dugaan pemotongan nominal sebelum masuk ke kas daerah dari Retribusi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ciparage Tempuran ke PAD Karawang telah menjadi perhatian praktisi hukum kondang di karawang, Asep Agustian SH,MH yang akrab di sapa Askun.
Jika memang benar ada dugaan korupsi yang terjadi dalam Retribusi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ciparage Tempuran kami sebagai kelembagaan di karawang sangat prihatin akan hal tersebut, mau di taruh dimana ruh partai yang saat ini masih berkuasa di karawang,” ucap Ketua DPC Angkatan Muda Indonesia Bersatu (AMIB) Kabupaten Karawang Dedi Petrik Haryono mengatakan kepada kutipan.co.id, Kamis (13/6/19).
Ia juga mengatakan, kenapa saya bawa nama ruh Partai, karena disana ada sosok wakil ketua III DPRD Karawang yang juga sebagai kader partai pemenang pileg 2019 kemarin yakni Budianto yakni masih merangkap menjabat sebagai Ketua TPI di Ciparage tersebut.
Jika memang informasi ini benar, kami meminta penegak hukum untuk mendalami apa yang sebenarnya terjadi dan angka yang mana yang benar yang harus masuk ke kas daerah.
Kami akan melakukan pengecekan di lapangan untuk besaran retribusi, apakah memang sampai di angka 800-900 juta kah, dan berapa target yang dibebankan kepada TPI, benar kah masih di bawah angka itu,”timpal Dedi.
Dedi mengatakan, seperti yang di soroti praktisi hukum tentang jabatan seorang Wakil Ketua DPRD dan menjabat jadi Ketua TPI tersebut memang menjadi hal yang sangat di khawatirkan, pasalnya selain 2 jabatan tersebut ia juga menjadi salah satu kader partai, apakah ini tidak terlalu berbahaya dengan adanya tupang tindih kekuasaan.
“Kenapa saya bilang tumpang tindih kekuasaan ataupun kebijakan, biasanya semua kebijakan atau kegiatan tidak lepas dari anggaran, nah ini jabatannya ada 3, apakah memang tidak di khawatirkan, kalau kekhawatiran dugaan korupsi sih itu sah-sah saja, dan itu bisa saja terjadi ”pungkasnya.
Sementara itu, saat di hubungi via ponselnya oleh kutipan.co.id, Rabu (12/6) malam, Budianto membantah adanya penilepan retribusi yang harusnya disetorkan ke kas daerah.
Menurutnya isu tersebut sengaja dimunculkan karena ada indikasi politik bahwa sanya, saya sudah ramai di nobatkan sebagai ketua DPRD Kabupaten Karawang saja.
“Issu ini mah, saya yakin ada unsur politik arah ke sana saja,”ucap Budianto mengatakan melalui sambungan ponselnya.
Ia juga mengatakan, saat ini saya belum bicara banyak ya, nanti saja kita ketemu biar saya bisa sampaikan lebih jelas, dan saya kira itu informasi tidak benar lah.
“Nanti ya kita ketemu, ga enak lah kalau di telpon seperti ini, kita sama-sama tahu lah, saat ini sudah masuk ke ajang politik, dan bisa saja issu ini masuk ke arah politik,”pungkasnya(wan/red).