
KARAWANG, JabarNet. com– Derasnya banjir yang merendam Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Rabu (9/7), menyisakan cerita pilu.
Amin (60), seorang anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) setempat, dilaporkan hilang sejak pagi hari saat berupaya mencari puluhan ekor bebek miliknya yang hanyut terbawa arus.
Ia diduga kuat tenggelam setelah terseret banjir di kawasan Kampung Pangasinan RT 004/001.
Kejadian memilukan ini bermula saat Amin berpamitan kepada keluarganya sekitar pukul 06.00 WIB.
Ia bertekad menelusuri lokasi-lokasi banjir demi mencari sekitar 40 ekor bebek peliharaannya yang hilang sejak sehari sebelumnya akibat luapan Sungai Citarum.
“Pak Amin sempat menitipkan motornya di rumah warga yang tidak terendam. Lalu, beliau melanjutkan jalan kaki melewati kawasan banjir yang cukup dalam,” jelas Kaming, petugas dari Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB), BPBD Karawang, yang berada di lokasi kejadian.
Dalam perjalanan itu, Amin bertemu Odin (51), seorang warga yang tengah memancing di tepi genangan. Keduanya terlibat percakapan singkat.
“Saya sempat tanya, ‘Pak, mau ke mana?’ Dijawab, ‘Mau nyari bebek saya yang hilang, ada 40 ekor,’” tutur Odin.
“Saya juga sempat khawatir, jadi saya tanya lagi, ‘Bapak bisa berenang nggak?’ Dijawabnya, ‘Bisa kok,’” tambahnya.
Amin lalu melanjutkan perjalanannya melewati jalan yang tergenang air setinggi pinggang hingga dada orang dewasa. Namun tak lama kemudian, Odin mulai curiga karena Amin tak terlihat lagi.
“Kurang lebih lima sampai sepuluh menit setelah beliau lewat, saya tengok lagi ke arah jalan itu. Tapi Pak Amin sudah nggak kelihatan. Padahal jalannya lurus, nggak bercabang. Dari situ saya langsung lapor ke warga lain,” ungkap Odin, masih dengan nada cemas.
Mendapatkan laporan orang hilang, Tim SAR gabungan segera dikerahkan ke lokasi sekitar pukul 15.00 WIB.
Upaya pencarian dipimpin oleh BPBD Karawang dan melibatkan unsur dari Polsek Telukjambe Barat, Koramil, Polairud, Babinsa AD, Binmaspol, Muspika Kecamatan, aparatur desa, serta masyarakat sekitar.
“Kami langsung lakukan briefing dan mulai menyisir area sekitar saung serta titik-titik curiga lainnya, termasuk lokasi tempat warga melihat karung yang diduga milik korban,” jelas Kaming.
Pencarian juga dibantu dengan 1 unit perahu karet (LCR) milik BPBD. Namun hingga pukul 17.00 WIB, korban belum juga ditemukan.
“Hari pertama pencarian masih nihil. Besok pagi (Kamis, 10 Juli) kami akan lanjutkan operasi SAR dengan cakupan yang lebih luas,” tambah Kaming.
Banjir di Desa Karangligar saat ini masih berada pada kondisi kritis, dengan ketinggian air mencapai 150–200 cm di beberapa titik. Debit Sungai Citarum yang belum menunjukkan penurunan turut menyulitkan upaya pencarian.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas berisiko di area genangan tanpa pendampingan petugas.
“Keselamatan adalah yang utama. Kami mohon warga tidak nekat melintasi banjir, apalagi ke daerah yang arusnya deras. Jangan ragu lapor bila ada hal mencurigakan atau membahayakan,” pungkas Kaming.
Laporan: Syadhilah Siti Maemunah
Editor : Muhtar G. Ardian