Karawang, JabarNet.com — Pestival Goyang Karawang event besar berskala Internasional yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, di harapkan dapat mempromosikan budaya Karawang, tetapi menuai pro kontra di kalangan masyarakat Karawang.
Bukan saja saja dari kalangan masyarakat Karawang, akan tetapi kali ini dari Wakil Bupati Jimmy Jamaksyari mempersoalkan event Goyang Karawang yang diagendakan 4 hari terhitung dari tanggal 26 September- 29 september 2019 di lapangan Galuh Mas.
Menurut Jimmy saat memberikan pernyataannya ke meja redaksi JabarNet.com melalui pesan whats app, makna sesungguhnya budaya Karawang itu adalah KETUK TILU.
“Yang sebenarnya budaya Karawang adalah ketuk tilu jaipongan, bukan Goyang Karawang,” katanya.
Selain itu, Jimmy Jamaksyari yang biasa dipanggil akrab Kang Jimmy, menyinggung anggaran yang dikeluarkan untuk pestival Goyang Karawang sebesar hampir Rp 2 Milyar yang dianggarkan dari uang negara terlalu besar
“Anggaran negara yang terlalu besar hanya untuk bergoyang ria, hampir menghabiskan 2 milyar rupiah, dan ini jelas mubazir,” Singgung Kang Jimmy.
“Ketika saya ketahui, ada anggaran yang memberatkan kepada semua camat, kepala desa, karena untuk membeli baju seragam Goyang Karawang, ongkos kendaraan peserta goyang, dan untuk makan ditanggung sendiri, apa itu tidak menjadi beban kepada mereka,” ujar Kang Jimmy dengan nada bertanya.
Masih menurut Kang Jimmy, dari rangkaian acara yang saya ketahui akan adanya turis asing ikut hadir diacara pestival Goyang Karawang, dilihat sisi keuntungan ekonomi hadirnya turis untuk kabupaten Karawang seperti apa?
“Kalaupun ada orang asing, itukan hanya undangan panitia saja untuk ditampilkan di acara tersebut, tidak ada sisi keuntungan ekonomi akan dari hadirnya turis asing nginep di hotel-hotel Karawang,” ulasnya.
Dikata terakhir jimmy menegaskan tidak akan menghadiri acara pestival goyang karawang. “Mohon maaf Saya tidak akan hadir di acara GOYANG KARAWANG dengan pertimbangan, bandingkan anggaran GOYANG yang hampir 2 Milyar dengan anggaran Hari SANTRI yang hanya 30 jutaan saja,” tandasnya. (wan)