KARAWANG, JabarNet.com– Pemerhati pemerintahan dan politik Asep Agustian SH,MH mengkritisi Surat Edaran slogan Karawang maju tidak boleh lagi digunakan oleh ASN lingkungan Pemkab Karawang, demi netralitas.
Yang menjadi pertanyaan Asep Agustian, sejauhmana Pemkab Karawang netralitas untuk Pilkada, malah justru tidak menunjukan netralitas dengan membiarkan baligho petahana HUT Karawang Ke 391 diindikasi ketidak netralan tidak dicopot.
” Terkait Surat Edaran Slogan Karawang maju tidak boleh lagi digunakan kenapa sih harus keluarkan Surat Edaran, kalau Surat Edaran itu ada sanksi hukumnya tidak?, yah namanya Surat Edaran mau dilaksanakan atau tidak, kenapa sih harus mengeluarkan Surat Edaran seperti itu.
Asep Agustian mempertanyakan kenapa Surat Edaran tersebut baru sekarang diterbitkan.
” Toh Karawang Maju itu yah memang Karawang harus maju, siapapun dia sayapun nggak mau donk Karawang mundur masa harus ada Karawang mundur, Kabupaten, Provinsi, sekalipun Negara harus maju,” ucap Askun sapaan akrab Asep Agustian
Menurut Askun, keluarnya Surat Edaran tidak boleh gunakan lagi Slogan Karawang Maju oleh ASN demi netralitas Pilkada, hanya Lip Service.
” Kalau memang Sekda mau bicara netralitas itu baligho petahana hari jadi Karawang ke 391 diturunin, kenapa harus diturunin yah kan HUT nya udah selesai, nah kecuali baligho berupa sifatnya bayar pajak itu boleh-boleh saja, kenapa sih harus keluar Surat Edaran itu ‘Eweuh Gawe’,” Cetus Askun.
” Dan Sekda sebagai pejabat tinggi dari ASN menyatakan sikap disitu jika memang berbau tidak netral agar bisa diturunkan, kan bisa perintahkan Satpol PP, nah jika Satpol PP juga tidak bergerak hanya menghimbau tidak boleh dipohon, lah itu Satpol PP kerjanya apa? Kalau begini sama saja Sekda sama Satpol PP hanya menghimbau, mengedar, tapi hasilnya apa” kata Askun.
Ditambahkan Askun, pertanyaannya apakah netralitas itu sudah benar?
” Sudahlah jangan bicara kanan, kiri, belakang, kalau pun toh seorang Sekda berani,turunkan itu baligho-baligho yang berbau tidak netral, bukan konon kubu disana iri atau syirik, nah disinilah diujinya seorang Sekda kalau toh kita mau netral-netralan,” tandasnya.