KARAWANG, JabarNet.com– Kesal tak ada perubahan dan solusi dari Pemerintah Daerah nyaris puluhan tahun, emak-emak dan ratusan masyarakat, Karang Taruna, dan aktivis lingkungan menggelar aksi unjuk rasa di bendungan Situ Dam Desa Barugbug, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
Lantaran sudah tidak tahan dengan kondisi sungai Cilamaya berbau menyengat tidak bisa dipergunakan lagi.
Dalam unjuk rasa Budi salah satu warga mengungkapkan dahulu air sungai Cilamaya itu bersih, oleh warga biasa dipakai mandi dan mencuci, airnya jernih sampai kerang di bawah pun terlihat, tetapi sekarang berbeda.
” Kini sudah tidak bisa digunakan lagi air sungai Cilamaya yang berada di bendungan Situ Dam Barugbug, sangat bau bahkan pedih di mata,” ucapnya. Minggu (24/9)
Terlihat turut hadir Muspika Kecamatan Jatisari mengawal aksi demonstrasi tersebut.
Pada kesempatan yang sama salah satu aktivis lingkungan juga Karang Taruna Kecamatan Jatisari, KL (36) mengatakan, ada kurang lebih 56 perusahaan di Kabupaten Purwakarta di atas hulu sungai diduga membuang air limbah pabrik mengalir masuk ke Situdam aliran sungai Cilamaya di wilayah Kabupaten Karawang.
” Diduga ada kejahatan lingkungan yang berdampak terhadap masyarakat, sekarang ini air sungai Cilamaya hitam berbau dan sangat menyengat, Pemkab Karawang seolah tidak berdaya,” kata Deni Salahsatu aktivis Pordas menambahkan.
Lebih lanjut Deni, ia meminta Dinas terkait untuk melakukan pengujian kadar air, pasalnya air yang menghitam dan berbau di sungai Cilamaya diduga terdampak dari polutan limbah pabrik.
” Bila jelas kami minta Aparat Penegak Hukum (APH) menindak tegas,” tandasnya.
Turut menyuarakan emak-emak Obet (45) penuh ekspresi meluapkan kekecewaan kepada pemerintah yang dianggap kehadirannya tidak ada.
” Dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan kemanakah pemerintah?, Kalau dulu air sungai ini bisa di pakai mandi, lihat tuh, orang-orang yang tidak punya mandi sampai pake air limbah, kemana pemerintah, kemana?,” tanya dia penuh kesal. (YO)