DaerahHukrim

“Serangan Fajar” di Detik-detik Pilkades Serentak Desa Cibalongsari, Dua Amplop Rp 20.000


Laporan :  Amirulloh

Karawang, Money Politic menjelang Pesta Demokrasi mungkin bukan hal yang tabu dimata Masyarakat, setiap ajang demokrasi ini digelar mungkin tidak akan lepas dari bagi-bagi uang yang dilakukan oknum calon, mereka menyebutnya “Serangan Fajar”.

Serangan Fajar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bentuk politik uang dalam rangka membeli suara, uniknya politik uang ini dilakukan di pagi-pagi buta, saat sebagian orang tengah tertidur lelap.

Pelakunya bukan hanya elit politik, belakangan “Serangan Fajar” sering dilakukan oleh politisi kacangan, bahkan calon-calon setingkat Calon Kepala Desa.

Karawang hari ini (11/11) tengah disibukan dengan Helaran Pesta Demokrasi Pilkades Serentak, dimana 204 Kontestan dari 67 Desa dihari ini berlomba untuk memenangkan Tahta di Desanya masing-masing.

Tentu helaran ini tidak mereka sia-siakan, hanya untuk mememenangkan pilkades ini, mereka menghalalkan segala cara, walaupun dengan membeli “Suara Rakyat”.

Serangan Fajar terjadi terhadap Hendra, Warga Desa Cibalongsari, Kec. Klari, Karawang, pagi-pagi buta dirinya mendapatkan dua pasang Amplop Warna Putih berisikan uang Rp 10.000 di masing-masing amplop.

“Pagi-pagi saya dapat serangan fajar, dapat amplop dua untuk dua hak pilih, pas dilihat isinya Rp. 10.000, Harga diri Demokrasi di Hargai dengan Harga 20.000, begitu rendahnya ya allah,” Tulis Hendra, Warga Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Karawang di Salah satu Group Whatsapp (11/11/18)


Lebih lanjut ia menulis tentang pantas tidaknya seorang pemimpin, jika sebelum ditentukan menang atau tidaknya sudah menakar harga diri Masyarakatnya dengan Secarik uang recehan pecahan 10 ribu rupiah.

“Apakah pantas untuk menjadi pemimpin Desa, sook Team Saber Pungli bergerak”, tulisnya.

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *