KARAWANG, – Masyarakat di pesisir pantai Desa Cemara jaya Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang berharap Pertamina segera realisasikan pemberian konvensasi ganti rugi kepada masyarakat.
Seperti di ketahui, beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang di dampingi Bupati Karawang dr.Celica Nuracchadiana sempat meninjau langsung masyarakat Desa Cemara Jaya Kecamatan Cibuaya yang terkena dampak minyak mentah Pertamina.
Dalam kunjunganya beberapa waktu lalu Gubernur melalui Bupati Karawang meminta kepada pihak pertamina agar segera menghitung kerugian masyarakat, dan segera memberikan konvensasi ganti rugi.
Namun, sampai saat ini realisasi ganti rugi dari Pertamina yang sangat di harapkan, belum juga di terima oleh masyarakat. Seperti yang di sampaikan pasangan suami isteri warga Dusun Cemara Utara 1 RT 001, RW 001 Desa Cemarajaya, Acung dan istrinya Nioh, mengaku sampai saat ini pihaknya belum menerima konvensasi dari pihak Pertamina, padahal dirinya mengaku bersama keluarga membutuhkan dana tersebut untuk bisa memeriksa kesehatan dan bertahan hidup.
“Sampai saat ini konvensasi belum di terima, harapan saya jika dana konvensasi itu ada, akan dipakai untuk biaya pengobatan dan untuk bertahan hidup,”ungkap Acung kepada kutipan.co.id, Rabu(11/9/2019).
Sementara menurut Acung dirinya pernah terkena batuk batuk dan sesak napas akibat bau minyak mentah yang masuk ke dalam rumah yang terbawa air laut pasang.
“Saya pernah mengalami batuk dan sesak napas akibat bau menyengat minyak mentah yang terbawa masuk oleh air pasang yang masuk ke dalam rumah, terus waktu itu saya di suruh berobat ke mobil kesehatan milik pertamina yang ada di kantor desa. Namun, hingga kini penyekit tersebut belum juga sembuh,”ucapnya.
Dikatakan Acung, dengan adanya rencana Pertamina akan merelokasi warga ke tempat lain. Namun, dirinya akan tetap bertahan di rumah yang saat ini di tempati, Pasalnya rumah tempat tersebut adalah tempat turun temurun keluarga besar yang tidak mungkin bisa di tinggalkan.
“Kalau blok saya di sini kagak bakal ada yang bakal mau dipindahkan, karena tempat ini merupakan warisan turun temurun sebelum ada Pertamina tempat ini sudah ada,”pungkasnya(end).