KARAWANG, JabarNet.com – Sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Karawang yang kabarnya sudah dibekukan oleh MPW Pemuda Pancasila Jawa Barat tertanggal 25 Januari 2021, berdasarkan Surat Nomor : 940.E.1/MPW-PP/JBR/I/2021, drg. Rakhmat Gunadi membalas celotehan H. Amin Fauzi yang ditunjuk sebagai Ketua Karateker MPC Pemuda Pancasila Karawang.
Sebelumnya Senin (1/3/2021), kepada beberapa awak media H. Amin Fauzi menggelar konferensi pers atas pembekuan kepengurusan MPC Pemuda Pancasila Karawang. Yaitu dimana ia menjelaskan, jika drg. Rakhmat Gunadi sudah tidak boleh menggelar Rapat Pemilihan Pengurus (RPP), mengeluarkan surat, menggunakan atribut organisasi, memasang baligho, atau melakukan aktivitas apapun yang mengatasnamakan Ketua MPC Pemuda Pancasila Karawang, terhitung tanggal 27 Januari 2021 sejak H. Amin Fauzi ditunjuk sebagai Ketua Karateker oleh MPW Pemuda Pancasila Jawa Barat.
Karena dijelaskannya, drg. Rakhmat Gunadi telah diberhentikan sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Karawang dengan alasan telah melanggar pakta integritas hingga memberhentikan 11 PAC Pemuda Pancasila Karawang tanpa alasan yang jelas.
Sehingga sebagai Ketua Karateker, H. Amin Fauzi mengaku akan segera berkomunikasi dan berkumpul dengan para pengurus MPC Pemuda Pancasila Karawang untuk segera menggelar Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscalub) hingga April 2021 (batas akhir dirinya sebagai Ketua Karateker).
Setelah mengetahui pernyataan tersebut, drg. Rakhmat Gunadi langsung membalas celotehan H. Amin Fauzi dengan cara menggelar konferensi pers yang sama di hadapan beberapa awak media, Selasa (2/3/2021).
Disampaikan drg. Rakhmat Gunadi, jika memang benar telah ditunjuk sebagai Ketua Karateker, seharusnya Amin Fauzi mendatangi Sekretariat MPC Pemuda Pancasila Karawang untuk mengumpulkan para PAC dalam rangka memberikan penjelasan tentang pembekuan atau pemberhentian dirinya sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Karawang.
Sehingga Rakhmat Gunadi mengaku sangat menyayangkan dengan sikap Amin Fauzi yang tiba-tiba berteriak melalui awak media, tanpa terlebih dahulu bertemu dengan para PAC di Karawang untuk memberikan penjelasan secara menyeluruh mengenai mekanisme pemberhentian/pembekuan hingga tahapan Muscablub.
“Seharusnya yang namanya karateker itu datang ke sekretariat, temui keluarga besar MPC PP Karawang dan dikumpulkan PAC untuk diberikan penjelasan. Tidak perlu berteriak-teriak dari Cikarang seperti itu,” tutur drg. Rakhmat Gunadi, kepada sejumlah awak media.
“Jelaskan kepada PAC bahwa pembekuan itu langkahnya seperti ini loh, langkah-langkah selanjutnya Muscablub seperti ini loh. Berikan pemahaman kepada mereka (PAC), jangan berteriak-teriak Gunadi tidak boleh begini-begitu,” cetusnya.
Rakhmat Gunadi juga membantah pernyataan Amin Fauzi yang menyindir bahwa selama ini dirinya masih menggunakan atribut Pemuda Pancasila Karawang. Adapun baligho dirinya yang terpasang di salah satu pasar, itu merupakan baligho lama. Bahkan Rakhmat Gunadi mengaku tidak pernah lagi mengeluarkan surat atas nama Pemuda Pancasila Karawang.
Oleh karenanya, Rakhmat Gunadi meminta kepada MPW Pemuda Pancasila Jawa Barat untuk kembali mempertimbangkan atas penunjukan Amin Fauzi sebagai Ketua Karateker. Karena Amin Fauzi telah bersikap subjektif dan kurang etis yang akan memicu konflik internal MPC Pemuda Pancasila Karawang.
“Jadi khusus kepada MPW, tolong pertimbangkan ketua karateker yang ditugaskan itu harus orang yang cerdas, memiliki integritas, memiliki etika. Karena akan memicu konflik internal dengan pernyataan seperti ini, karena berteriak-teriak dengan menyatakan lebih kepada subjektif pribadi saya yang diserang tentang ASN,” kata Gunadi.
Menurut Gunadi, kalau memang Amin Fauzi merasa sebagai ketua karateker yang memiliki kewenangan untuk mengadakan Muscablub, maka seharusnya Amin Fauzi mengetahui kriteria siapa yang berhak dan layak untuk dicalonkan menjadi ketua MPC.
Sehingga Gunadi balik menyindir Amin Fauzi Amin Fauzi yang menurutnya tidak mengerti AD/ART Pemuda Pancasila.
“Kalau Amin Fauzi tidak mengerti AD/ART, datang ke sini, nanti akan saya ajarkan bagaimana cara memahami AD/ART,” sindir Gunadi.
Disampaikan Rakhmat Gunadi, sebenarnya ia sangat menghormati dan menerima keputusan MPN maupun MPW atas dibekukannya kepengurusan MPC Pemuda Pancasila Karawang. Meskipun ditegaskannya, ia tidak menerima sepenuhnya alasan pemberhentian dirinya sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Karawang yang dianggap telah melanggar AD/ART organisasi.
” Pelanggaran AD/ART yang mana, pasal berapa yang saya langgar, jelaskan dong. Saya tidak pernah diminta konfirmasi apapun atas yang dituduhkan kepada saya. Tiba- tiba turun surat pembekuan ini. Tapi saya tidak melawan, saya hormat kepada keputusan ini dan saya hormat kepada Ketua MPN. Saya menjunjung tinggi marwah organisasi,” kata Gunadi.
Namun demikian, Gunadi tetap meminta pembuktian jika dirinya telah melanggar pakta integritas organisasi untuk kemudian dapat diberikan penjelasan kepada keluarga besar Pemuda Pancasila.
“Buktikan hari ini apa yang dituduhkan itu terbukti. Kedua melanggar pakta integritas yang mana?. Pada saat turun surat pembekuan tanggal 25 Januari 2021, kita sudah mencapai 75 persen KTA target rata-rata. Dan 11 PAC yang dibekukan itu sudah secara konsitusional berdasarkan AD/ART yang ada. Makanya tanya alasanya, bukan masalah serentak atau masifnya,” timpal Gunadi dengan nada kesal.
Gunadi yang masih terlihat kesal atas ‘teriakan-teriakan’ Amin Fauzi di media masa juga kembali menyindir, jika sebenarnya Amin Fauzi tidak cocok menjadi karateker setingkat kabupaten. Amin Fauzi juga disindir Gunadi agar fokus mengurus partai politik saja.
“Jadi Amin Fauzi tidak cocok jadi karateker setingkat kabupaten. Dia cocoknya jadi karateker sekelas ranting saja. Konsentrasi di bidang politik sajalah, nggak usah ikut Ormas. Saya tahu siapa anda. Jadi kalau tidak bisa menjelaskan secara lugas kepada saya nggak usah jadi ketua karateker. Saya peringatkan ini Karawang loh Bung,” tutup Gunadi.(wan/red)