ADVDaerah

Pupuk Kujang Komitmen Kelancaran Pupuk Bersubsidi Sampai Ketangan Petani

Karawang, JabarNet.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk menjaga kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani sesuai dengan prinsip 6T, yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu dan tepat mutu.

Perseroan pun telah memiliki sejumlah strategi diantaranya pencirian pupuk bersubsidi dengan warna khusus, bag code, hingga penyaluran hanya kepada petani yang terdaftar dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

Hal tersebut disampaikan Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana kepada media saat kunjungan kerja ke PT Pupuk Kujang Cikampek.

Penerapan sistem e-RDKK diyakini dapat meminimalisir penyelewengan sehingga penyaluran pupuk bersubsidi semakin tepat sasaran, terlebih melalui sistem ini juga diyakini bisa mencegah terjadinya duplikasi data penerima subsidi, jelas Wijaya, (6/7/20).

Dikatakan Wijaya, penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan secara tertutup, sesuai alokasi dan hanya kepada para petani yang terdaftar dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) yang dikelola Kementerian Pertanian.

” Para produsen pupuk pun akan selalu mematuhi semua aturan penugasan penyaluran pupuk bersubsidi yang berlaku. Seperti, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian secara nasional mulai dari Lini I sampai dengan Lini IV. Serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2020 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk bersubsidi sektor pertanian tahun anggaran 2020, Juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2020.

Menurut Wijaya, kedua aturan tersebut sudah dengan tegas mengatur tentang syarat, tugas, dan tanggung jawab dari produsen, distributor, dan penyalur atau pengecer hingga HET pupuk bersubsidi yang wajib dipatuhi ketika menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani. Selain itu pihaknya memberikan ciri pupuk bersubsidi dengan warna yang cukup mencolok. Dimana untuk pupuk subsidi jenis Urea diberi ciri dengan warna merah muda atau pink, sedangkan pupuk subsidi jenis ZA diberi warna oranye. Hal ini bertujuan membedakan antara pupuk bersubsidi dan non subsidi sehingga dapat meniminalisir peluang penyelewengan.

“Pupuk bersubsidi juga memiliki ciri pada kemasan karungnya. Terdapat tampilan logo Pupuk Indonesia di bagian depan karung dan bertuliskan ‘Pupuk Bersubsidi Pemerintah’. Pada kemasan tercantum juga nomor call center, logo SNI, nomor izin edar pada bagian depan karung dan memiliki Bag Code dari produsennya,” kata Wijaya.

Ia menambahkan, pengawasan oleh Pupuk Indonesia Grup pun telah didukung dengan sistem monitoring dan penebusan berbasiskan teknologi informasi digital, yakni SIAGA dan Webcommerce (WCM). SIAGA merupakan aplikasi berbasis web dan mobile yang dapat mengontrol transaksi oleh kios dan juga infotmasi stock pupuk bersubsidi yang dapat diakses secara realtime dan akurat. Sementara WCM dapat mengontrol penebusan oleh distributor sesuai alokasi.

Dijelaskan Wijaya bahwa Aplikasi ini mampu menunjang penerapan aturan e-RDKK hingga Kartu Tani, sehingga penyaluran dan pengendalian stock pupuk bersubsidi dapat lebih valid dan terverifikasi. Kehadiran aplikasi ini menjadi solusi terhadap peningkatan ketertiban administrasi penyaluran pupuk bersubsidi yang berbasis teknologi. Untuk lebih memudahkan dalam mengetahui ketersediaan stock pupuk di seluruh daerah di tanah air, kami juga menyajikan informasi publik tersebut melalui website www.pupuk-indonesia.com yang dapat dipantau setiap saat.

“Dalam hal penjualan, Pupuk Indonesia Grup selalu memprioritaskan pemenuhan kebutuhan subsidi. Sehingga penjualan komersil baik dalam negeri atau ekspor hanya dilakukan setelah kebutuhan subsidi telah terpenuhi,” tutup Wijaya.

Pupuk Kujang pastikan pupuk di wilayah distribusi aman hingga dua bulan kedepan

PT Pupuk Kujang sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) bertanggung jawab menyalurkan pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayah Jawa Barat, Banten & sebagian Jawa Tengah, Ade Cahya Kurniawan selaku Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kujang mengatakan bahwa stok pupuk subsidi yang tersedia di gudang lini II (pabrik) dan lini III (distributor) s/d 30 Juni 2020 aman hingga dua bulan kedepan.
“Petani tidak perlu khawatir, sampai saat ini stok urea untuk Jawa Barat,Banten dan sebagian Jawa Tengah mencapai 84.594 ton atau hampir tiga kali lipat dari ketentuan sebesar 26.874 ton. Untuk NPK stoknya mencapai 7.158 ton atau 128% dari ketentuan sebesar 5.585 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 6.808 ton atau 247% dari ketentuan sebesar 2.753 ton. Ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak ini dalam rangka pemenuhan kebutuhan musim tanam yang berlangsung pada bulan April September ungkap Ade.

Sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok sampai untuk kebutuhan dua minggu ke depan, tapi pada praktiknya, PT Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok setara dengan stok untuk dua bulan ke depan bahkan lebih. Hal ini untuk mencegah terjadinya kelangkaan pada saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam.

Sementara itu pencapaian Realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jabar, Banten & sebagian Jawa Tengah sampai dengan 30 Juni 2020 mencapai 396.350 ton jumlah itu setara dengan 77% dibandingkan kebutuhan Dinas Pertanian sebanyak 515.664 ton.

Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Ade juga mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan. Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu).

Kami berharap dengan komitmen bersama ini, antara perusahaan, distibutor dan kios dapat terus bersinergi dengan baik, untuk mengedepankan kepentingan petani, dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi khususnya di wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagain Jawa Tengah secara optimal pungkas Ade.

Untuk diketahui PT Pupuk Kujang memproduksi urea dengan kapasitas 1.140.000 ton per tahun, pupuk NPK 200.000 ton per tahun ,pupuk organik 20.000 ton per tahun.(rls)

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *