KARAWANG, JabarNet.com- Pilkada Karawang makin memanas berbarengan dengan pemilihan Sekda.
Diketahui jabatan Sekda yang kini diemban oleh drs Acep Jamhuri akan berakhir 5 Juni 2024.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), DR. Eka Yusup mengingatkan Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh, yang juga calon petahana dalam Pilkada nanti, perlu berhati-hati dalam memilih Sekda karena jika salah bisa berpengaruh dalam pencalonan sebagai Karawang 1.
” Pilkada Karawang akan memanas waktunya kan bersamaan dengan pemilihan Sekda, itu akan menambah panas suhu politik di Karawang,” kata Eka, Selasa ( 30/4/2024).
” Apalagi jika Aep ceroboh dalam memilih Sekda pasti akan berpengaruh dalam perolehan suara Pilkada karena suara ASN harus diperhitungkan,” ujar Eka.
Menurut Eka Yusuf jumlah ASN di Karawang mencapai 13.000 orang. Jumlah tersebut cukup singnifikan menjadi lumbung suara dalam Pilkada nanti.
” Seandainya jumlah ASN di kalikan keluarganya jumlahnya signifikan jadi lumbung suara nanti. Makanya bupati Aep harus hati-hati memilih sekda. Paling tidak Sekda kedepan harus disukai oleh ASN,” katanya.
Eka Yusuf mengatakan, suara ASN dalam Pilkada nanti harus diperhitungkan oleh bupati Aep. Meski menjadi bupati tidak otomatis ASN akan memilih Aep. Oleh karena itu kebijakan Aep menyangkut nasib ASN harus diperhatikan.
“Sekda itu pemimpin tertinggi di ASN jadi memilih Sekda itu harus mempertimbangkan suara ASN,” katanya.
Menurut Eka Yusuf, jika bupati Aep salah salam memilih Sekda bisa dipastikan suara ASN dalam Pilkada nanti akan turun. Jika sudah seperti itu Aep akan kehilangan potensi kantung suara yang seharusnya bisa dimanfaatkan.
“Pemilihan Sekda bisa berdampak dalam Pilkada bisa jadi ASN tidak mendukung Aep jika salah dalam memilih Sekda,” Pungkasnya.