KARAWANG, JabarNet.com – Persoalan parkir disepanjang Jalan Tuparev Karawang kembali jadi sorotan. Pengacara sekaligus tokoh masyarakat Karawang, Asep Agustian, SH, MH, menyampaikan kritik pedas terhadap kondisi tersebut.
Asep, yang dikenal dengan sapaan Askun, menyebut praktik parkir di sepanjang Jalan Tuparev—mulai dari Holland Bakery hingga Toko Obat Eng Siu Tong—tidak hanya semrawut, tapi juga merugikan masyarakat.
“Coba pejabat turun langsung, lepas atribut, naik motor, dan parkir di sana. Rasakan sendiri bagaimana juru parkir menarik uang Rp2.000 berkali-kali, meskipun kita cuma pindah beberapa toko,” ucap Askun, Selasa (13/5).
Ia juga menyoroti tidak adanya karcis resmi dari para juru parkir, yang memunculkan dugaan kuat bahwa parkir di lokasi tersebut tidak dikelola secara resmi dan rawan kebocoran pendapatan daerah.
“Kalau resmi, harusnya ada karcis. Tapi kenyataannya? Tidak ada. Pertanyaannya, uang parkir itu masuk ke mana? Ini tugas Bapenda untuk membuka datanya secara transparan,” tegasnya.
Selain soal parkir, Askun juga menyoroti kondisi trotoar di Jalan Tuparev yang kini dipenuhi pedagang kaki lima dan kendaraan yang parkir sembarangan. Hal ini membuat pejalan kaki kehilangan haknya untuk menggunakan trotoar secara layak.
“Trotoar jadi tempat dagang dan parkir. Pejalan kaki tidak dihargai. Satpol PP dan Dishub ke mana? Ini bukan soal kecil. Kita sedang membangun wajah kota, tapi rusak oleh hal-hal seperti ini,” katanya.
Askun menegaskan bahwa kritik yang ia sampaikan bukan untuk menyerang pihak tertentu, melainkan bentuk keprihatinan atas kondisi Karawang yang menurutnya perlu penataan lebih serius dan berpihak kepada masyarakat.