Uncategorized

Nyalon Ketum PB PMII Ahmad Riyadi Bawa Konsep ‘Indonesia Centrum’ Jawaban Kesenjangan Sosial Ekonomi

Bandung, JabarNet.com– Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indoneaia (PMII) akan melaksanakan kongres ke XX di Kalimantan Timur untuk memilih ketua umum dan melanjutkan estafeta kepemimpinan. Di antara 16 kandidat, Ahmad Riyadi, satu satunya kandidat mewakili Jawa Barat siap menjadi calon ketua umum dengan mengusung visi Indonesia Centrum.

Menurut Ary, sapaan Ahmad Riyadi, Indonesia centrum sendiri menjadikan visi Indonesia sebagai pusat setiap kebijakan dan perubahan.

“Indonesia centrum merupakan jawaban atas kesenjangan ekonomi kaya-miskin, kesenjangan pembangunan timur-barat, kesenjangan akses pusat kota-daerah pinggiran, tirani, oligarki, politik aliran, politik identitas, dan kesenjangan lain. Indonesia centrum menjadikan visi Indonesia sebagai pusat perubahan, yakni merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” papar pria asal NTT tersebut.

Di tengah proses perubahan sejarah yang berlangsung begitu cepat pada semua sektor, PMII wajib mengimbangin dan menawarkan sintesa atas situasi tersebut sebagai jawaban atas perubahan yang terjadi.

“Menelisik dari perkembangan arus terknologi yang begitu pesat, sejak munculnya mesin uap pada revolusi Industri 1.0 hingga saat ini munculnya teknologi digital sebagai revolusi industry 4.0, perubahan yang terjadi tersebut semakin cepat dan memberikan dampak yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat,” katanya.

Ia mamaparkan, dampak positif revolusi industri 4.0 adalah semakin memudahkan kehidupan manusia, namun disisi lain perubahan besar (Disrupsi) itu menimbulkan banyak ketimpangan.

“Pertama, revolusi industri 4.0 memosisikan teknologi digital menghasilkan teknologi yang meminggirkan peran-peran manusia. Akan banyak pengangguran karena posisinya digantikan teknologi digital, akan banyak kesenjangan karena orang miskin dipaksa bersaing dengan orang kaya dalam memaksimalkan internet, akan banyak ketimpangan karena orang yang miskin teknologi dipaksa bersaing dengan hi-tech,” paparnya.

Di samping itu, pemerintah juga menerapkan instrument digitalisasi sebagai syarat untuk mempercepat pasar saham internasional yang semua itu terkoneksi melalui Big Data intitusi finance. Tidak heran, Indonesia yang hanya mengalami angka pertumbuhan ekonomi sebanyak 4% karena pengaruh kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh Negara adidaya atau penguasa domestic.

“Ketika masyarakat Indonesia melakukan penyesuaian dengan perangkat IoT, tahun 2019 muncul revolusi Industri 5.0 yang human center dan techlogy based. Kini muncul pula revolusi 6.0 yang mengedepankan ecologycal sustainibility. Jadi, tanpa perubahan besar besaran, maka Indonesia hanya menjadi kelas kedua mengikuti trend global,” katanya.

Menghadapi situasi tersebut, Ary mendorong terjadinya percepatan kesadaran di masyarakat.

“Percepatan telnologi harus berbanding Percepatan kesadaran”, tambah Ary.

PMII dengan memiliki 25 PKC dan 236 Cabang dipandang mampu mendorong percepatan teknologi yang diimbangi dengan percepatan kesadaran.

Karena itu, Ahmad Riyadi sebagai salah s Bakal Calon satu calon ketua PB PMII dengan Indonesia Centrum-nya membawa misi.

Pada sisi internal, melakukan penguatan Ideologisasi PMII, penyederhanaan system kaderisasi, penguatan managemen dan tata kelola organisasi, penguatan artificial intelligent, dan integrasi data.

Pada sisi eksternal, ia ingin membangun politik alternatif, interkoneksi issue dan jaringan, penguasaan gerakan berbasis IoT dan data, pendampingan kebijakan yang human oriented, zonasi gerakan wilayah berbasis ecological suistainibility.

Sasaran prioritas program kerjanya sendiri adalah sebagai berikut.
1. PenguatanPenguatan ideologisasi aswaja, NDP pada issu-issu social kontemporer
2. System kaderisasi tertutup dan terintegrasi
Kurikulum gerakan berbasis artifisial intelligence
3. Laboratorium gerakan disetiap level structur
4. Pembuatan pangkalan data PMII
Media sebagai campaign gerakan
5. Advokasi kebijakan yang human oriented based IoT dan ecological sustainability
6. Pembuatan zonasi wilayah berbasis issu (industry, agrarian, perkotaan, pariwisata dan maritime). (rls/red)

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *