DaerahJawa Barat

Mengenal Sosok Ki Dalang Fazar Asal Karawang, Mumule Seni Wayang Golek Ditengah Kemajuan Era Digital


KARAWANG, JabarNet.com- Wayang golek adalah karya seni dan budaya yang harus dilestarikan, Seiring zaman dengan kemajuan digitalisasi tidak sedikit seni dan budaya warisan leluhur ini terlupakan.

Mengulas tentang wayang golek, pedalang asal Karawang Suhendra Supriyadi Lebih akrab di sapa Ki Dalang Fazar menyebut bahwa Wayang golek adalah Seni dan budaya hasil karya adiluhung yang di wariskan dari generasi ke generasi hasil olah budi dan daya manusia.

” Anugrah tuhan Yang Maha Kuasa. meliputi berbagai tata cara adat dan istiadat Perilaku suatu kelompok manusia yang menjadi tolak ukur sebuah bangsa yang besar. Ke aneka ragaman budaya bangsa harus jadi Kebanggaan generasi Penerus yang harus terus dilestarikan,” Ucap Ki Dalang Fajar dalam obrolan santai dengan Tim JabarNet.com, Senin (7/12).

Menurutnya, dengan pesat nya teknologi, dan perkembangan jaman saat ini, seni wayang golek jangan sampai tergerus dan di tinggalkan oleh generasi muda nya, yang di serbu berbagai informasi yang begitu cepat dan instan.

” Maka sebagai benteng Peradaban para Pelaku Seni dan budaya, menjadi salah satu pilar kekuatan besar yang terus menjaga kebhinekaan suatu bangsa, mengedukasi memberikan contoh kebaikan-kebaikan tuntunan dan panutan,” Katanya.

Untuk mengenal lebih jauh sosok Ki dalang Fajar asal Karawang ini yang beralamat di Kampung KarangSalam RT 003 RW 005 Desa Pucung, Kecamatan Kota Baru,ia mengawali karirnya sebagai seorang jurnalis disalahsatu media cetak Surat Kabar Umum yang malang melintang dari tahun 1998 sampai jam tahun 2008-2010.

Lanjut menekuni Sebagai Seorang Dalang Profesional, ki Dalang Fajar merupakan salahsatu murid maestro dalang asal Karawang Tjetjep Supriadi.

“Di mulai di tahun 1995 sampai tahun 1997-1998 dengan Selembar Surat tugas, mengawali menjadi Seorang Jurnalis di salah satu media ‘Lugas Total’ terbitan Jakarta dan terakhir di tahun 2008 di Surat Kabar umum, Media Patroli, sampai tahun 2009 menginjak tahun 2010 sudah mulai memasuki ke dunia Pedalangan, “tuturnya.

Sehingga, dengan latar belakang seorang jurnalis menjadikan luas wawasan berbagai informasi dan kepekaan terhadap budaya yang menjadikan sosoknya Seorang Dalang.

” Wayang Golek itu harus kita Lestarikan jangan sampai punah kita adalah pewaris dari leluhur. Wayang Golek adalah Seni Adiluhung yang memuat atikan dan didikan di dalamnya ada tontonan juga ada tuntunan dan menceritakan kisah-kisah kehidupan manusia,” ujarnya.

“Bagaimana kita cara berbangsa, bernegara, beragama, berideologi, bersosial dan berbudaya sangat lengkap, jelas Ki dalang Pazar.

Sehingga, Disitu lah Wayang Golek istimewanya, maka dari itu Wayang Golek harus dipertahankan di mumule (dijaga-red) jangan Sampai Punah.

” saya Selaku Dalang Wayang Golek, merasa bangga dengan asal mulanya jadi Wartawan, karena jadi Dalang juga bisa menyampaikan kritik dan saran, ” constructive criticism” kritik membangun, ungkapnya.

Maka dengan ini, Ki dalang Fazar seraya mengajak mari bersama-sama melestarikan wayang golek ditengah kemajuan tekhnologi yang serba digital.

“mari bersama-sama kita jaga, kita lestarikan Wayang Golek, apalagi sekarang Wayang Golek sudah di akui UNESCO di dunia, walau pun saya sekilas di Wartawan tetap saya di Wartawan mencintai, di Wayang Golek juga saya mencintai, ” terangnya.

“Harapan saya mudah-mudahan seni di Wayang Golek ini bisa bermanfaat, selain bisa menghibur, bisa jadi tontonan dan semoga besar kecilnya bisa jadi tuntunan,”Pungkasnya (YO).

Shares:

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *